Logo

Seratusan Santri Temboro Asal Malaysia Dipulangkan Besok

Reporter:,Editor:

Minggu, 26 April 2020 13:40 UTC

Seratusan Santri Temboro Asal Malaysia Dipulangkan Besok

Dok.

JATIMNET.COM, Magetan – Sebanyak 156 santri Pondok Pesantren Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan asal Malaysia bakal dipulangkan ke negara asalnya, Senin besok, 27 April 2020.

Mereka akan berangkat dari pondok sekitar pukul 15.00 WIB dengan naik 10 unit bus yang di fasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Magetan, Saif Muchlissun mengatakan, mereka yang dipulangkan itu telah dinyatakan negatif Covid-19. Setelah tiba di Bandara Juanda, Surabaya mereka akan kembali diuji kesehatannya.

“Untuk yang terkonfirmasi positif harus diisolasi terlebih dulu dan tidak dipulangkan,” kata Muchlissun, Minggu 26 April 2020.

BACA JUGA: Klaster Temboro Jadi Penambah Covid-19, 16 Santri Positif

Menurut dia, santri Malaysia yang terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat sebanyak delapan orang. Mereka merupakan bagian dari 16 santri yang sama-sama dinyatakan virus Corona dari sejumlah negara dan daerah di Indonesia.

Asal belasan santri itu, seperti Malaysia dan Thailand. Juga dari Lampung, Lombok, Kendari,  Makasar, Temanggung (Jawa Tengah), dan Magetan.  “Santri asal Malaysia akan dipulangkan besok (Senin), ,” ujar Muchlissun.

Rencana kepulangan  santri asal Malaysia itu atas permintaan pemerintah di sana. Lantas, disetujui oleh pihak pondok, Pemkab Magetan, dan Pemprov Jawa Timur. “Setelah sampai di Malaysia, para santri itu akan diisolasi oleh Pemerintah Malaysia,” ujar dia

BACA JUGA: Klaster Covid-19 di Temboro

Sementara, Pondok Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan disebut menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. Ini setelah 43 santri setempat yang pulang ke Malaysia dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Temuan ini menjadikan pesatren yang dikenal dengan sebutan Temboro itu menjadi perhatian nasional dan internasional. Beberapa daerah yang warganya belajar di pondok itu dan pulang kampung berusaha mengantisipasi penyebaran Covid-19 dari klaster Temboro.

Para santri di-rapid test dan diisolasi. Bagi yang dinyatakan reaktif harus diambil spesimen lendirnya untuk diuji di laboratorium tunjukan pemerintah.