Logo

Sepi Peminat, DPRD Sampang Ingatkan Lelang Proyek Jalan Tak Dikondisikan

Reporter:,Editor:

Minggu, 01 June 2025 07:00 UTC

Sepi Peminat, DPRD Sampang Ingatkan Lelang Proyek Jalan Tak Dikondisikan

Ruang kerja Bagian Pengadaan Barang/asa dan Administrasi Pembangunan Setkab Sampang. Foto: Zainal Abidin

JATIMNET.COM, Sampang – Lelang proyek perbaikan jalan di Kabupaten Sampang yang bersumber dari APBD 2025 tidak serta menarik minat para penyedia jasa untuk ikut lelang. 

Berdasarkan data di laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Sampang, terdapat sejumlah paket proyek perbaikan jalan yang sepi peminat, lantaran hanya ada satu atau dua penyedia jasa yang melakukan penawaran.

Misalnya, paket pemeliharaan berkala atau peningkatan struktur jalan Patarongan - Gulbung dengan pagu anggaran Rp806.848.589. 

Lalu paket pemeliharaan berkala atau peningkatan struktur jalan Karang Penang Onjur - Bulmated dengan pagu anggaran Rp1.400.000.000, peningkatan struktur jalan Gunung Maddah - Banjar Talela senilai Rp1.200.326.400, dan peningkatan jalan Pangilen - Kanjer dengan pagu anggaran sebesar Rp1.506.146.156. 

Secara keseluruhan, ada 12 perusahaan konstruksi yang mendaftar lelang proyek jalan Patarongan - Gulbung. Tapi, dari jumlah tersebut hanya dua yang melakukan penawaran, yakni CV Agung Perkasa dan CV Nizam Jaya. 

CV Agung Perkasa menawar Rp637.622.216 sedangkan CV Nizam Jaya menawar Rp781.037.332. 

Kondisi serupa juga terjadi pada lelang proyek pemeliharaan berkala atau peningkatan struktur jalan Karang Penang Onjur - Bulmated. Dari total 14 peserta yang mendaftar, hanya dua yang melakukan penawaran, yakni CV Ridho Karya dan CV Firda Ranu Gumbala.

BACA: Proyek Jalan Imam Bonjol Baru Sampang Dikebut, Subhan: Jangan Asal-Asalan!

CV Ridho Karya melayangkan penawaran Rp690.425.623. Sedangkan rivalnya CV Firda Ranu Gumbala menawar Rp692.647.999. Nilai penawaran yang diajukan dua perusahaan tersebut turun sekitar Rp1 juta dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). 

Sementara untuk lelang proyek peningkatan jalan Gunung Maddah - Banjar Talela dan jalan Pangilen - Kanjer diikuti 16 penyedia jasa, namun hanya satu yang melakukan penawaran harga dan lanjut ke tahap berikutnya. 

CV Membangun Pilar Perkasa menjadi satu-satunya penyedia jasa yang melayangkan penawaran pada lelang proyek jalan Gunung Maddah - Banjar Talela. Perusahaan konstruksi yang berkantor di jalan Delima, Kelurahan Gunug Sekar, Kecamatan Sampang itu menawar Rp1.177.448.441. 

Sementara itu penyedia jasa yang melakukan penawaran atas lelang peningkatan jalan Pangilen - Kanjer adalah CV Sejahtera Lancar Mandiri. Nilai penawaran yang diajukan Rp741.663.399. 

Menanggapi itu, Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Muda Bagian Pengadaan Barjas dan Administrasi Pembangunan Setkab Sampang Siti Fahriyah mengatakan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP), proses tender atau lelang bisa dilanjutkan meskipun hanya ada dua peminat. 

"Meskipun hanya ada satu atau dua penyedia jasa yang lakukan penawaran, lelang tetap boleh dilanjutkan tapi dengan persyaratan," katanya melalui telepon seluler, Minggu, 2 Juni 2025. 

BACA: 6 Proyek Peningkatan Jalan Senilai Rp3,24 Miliar di Sampang Masuk Tahap Lelang

Fahriyah menjelaskan lelang paket proyek perbaikan jalan poros kabupaten tersebut saat ini sudah masuk pada tahap evaluasi administrasi, kualifikasi teknis, dan harga. 

"Kalau tidak ada peserta yang lulus di tahap evaluasi, maka akan dilakukan tender ulang," katanya 

Ia memsatikan tak ada pengaturan pemenangan tender pengadaan barang dan jasa. Sebab, proses lelang diumumkan melalui sistem elektronik atau LPSE. 

"Mungkin saja mereka (penyedia jasa) kurang berminat, sehingga tidak lakukan penawaran," ujar Fahriyah. 

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Sampang Moh. Farfar meminta semua proses lelang proyek fisik harus dilakukan secara terbuka dan transparan, jangan sampai ada pengkondisian.

"Proses lelang harus dilakukan secara terbuka, fair, dan tidak ada unsur like and dislike," kata politikus Partai Hanura itu.