Logo

Sepekan, Terjadi Dua Ledakan Besar Amunisi TNI AD, 14 Korban Tewas

Terjadi di Tol dan Desa Lokasi Pemusnahan Amunisi
Reporter:

Selasa, 13 May 2025 00:00 UTC

Sepekan, Terjadi Dua Ledakan Besar Amunisi TNI AD, 14 Korban Tewas

Truk pengangkut amunisi Yonif Raider 509/Balawara Yudha (BY) meledak di ruas tol Gempol-Pandaan, Kec. Gempol, Kab. Pasuruan, Senin malam, 5 Mei 2025. Dok: warga Kec. Gempol

JATIMNET.COM – Dalam sepekan, telah terjadi dua musibah ledakan besar dari amunisi milik TNI Angkatan Darat (AD).

Pada Senin malam, 5 Mei 2025, terjadi musibah ledakan pada truk pengangkut amunisi milik Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 509/Balawara Yudha (BY) Divisi Infanteri 2/Kostrad yang bermarkas di Kabupaten Jember.

Saat itu, muncul percikan api dari truk hingga membuat truk terbakar dan memicu ledakan besar dari amunisi yang diangkut saat melintas di kilometer 774+350 A ruas tol Gempol-Pandaan.

Truk mengangkut amunisi dan personel sedang dalam perjalanan kembali ke Jember setelah menjalankan misi di Papua.

Saat terjadi percikan, truk sempat diberhentikan di bahu jalan tol, namun api semakin membesar dan memicu ledakan pada amunisi yang diangkut.

BACA: Kecelakaan Pemusnahan Amunisi di Garut, 13 Orang Tewas

Dalam musibah itu, satu anggota TNI tewas dan dua lainnya mengalami luka saat meloncat ke jurang di pinggir jalan tol untuk menghindari ledakan.

“Suaranya memang kencang banget dan terjadi beberapa kali ledakan, saya kira ledakan kembang api atau gemuruh petir, ternyata ledakan truk yang mengangkut amunisi di tol,” kata Azza, warga Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, yang rumahnya sekitar 1 kilometer dari tol lokasi ledakan.

Warga lain juga sempat mengira ledakan berasal dari markas Pusdiklat Brimob Watukosek, Gempol, yang biasa jadi tempat latihan calon anggota Brimob. ”Saya kira suaranya dari Brimob Watukosek, ternyata dari ledakan truk amunisi di tol,” kata warga yang lain.

Selang tujuh hari, ledakan besar juga terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Segara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 12 Mei 2025.

Ledakan amunisi kedaluwarsa oleh TNI AD di Desa Segara, Kec. Cibalong, Kab. Garut, Jawa Barat, Senin pagi, 12 Mei 2025. Dok: warga

Pemusnahan puluhan amunisi termasuk granat dan mortir itu dilakukan Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) Garut.

Diduga karena ada kesalahan prosedur dalam pemusnahan dan pengamanannya, 13 korban tewas.

BACA: Nama 13 Korban Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut

Dari 13 korban tewas, empat di antaranya anggota TNI termasuk Kepala Gupusmu III Puspadal Garut Kolonel (CPL) Antonius Hermawan. Sedangkan sembilan korban tewas lainnya adalah warga sipil yang berada di sekitar lubang lokasi pemusnahan amunisi.

“Betul pada 12 Mei 2025 pukul 09.30 WIB telah terjadi musibah di lokasi ledakan yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia pada saat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai atau amunisi expired inventaris TNI AD dari Gupusmu III Puspalad tahun 2025," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi.

Mabes TNI dan TNI AD masih menyelidiki penyebab musibah ledakan tersebut dan seluruh korban sudah menjalani autopsi.

Dua ledakan amunisi TNI AD di ruas tol Gempol-Pandaan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dan Desa Segara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat tersebut memakan 14 korban tewas dan beberapa orang luka.