Logo

Sempat Stabil, Perawat Ruang Isolasi Covid RSUD Kota Mojokerto Meninggal Dunia

Pertama Kali Tenaga Kesehatan Meninggal akibat Covid-19 di RSUD Kota Mojokerto
Reporter:,Editor:

Senin, 21 December 2020 13:00 UTC

Sempat Stabil, Perawat Ruang Isolasi Covid RSUD Kota Mojokerto Meninggal Dunia

TERPAPAR COVID. Perawat RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, meninggal dunia akibat Covid-19. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Seorang tenaga Kesehatan (nakes) di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Ini baru pertama kali nakes RSUD setempat meninggal dunia akibat Covid-19. 

Perawat wanita berusia 33 tahun ini mulai mengalami kondisi kritis sejak Senin pagi, 21 Desember 2020, pukul 07.45 WIB dan akhirnya menghembuskan napas terakhir di ruangan perawatan pasien Covid-19 sekitar pukul 10.45 WIB.

Almarhumah sebelumnya melakukan uji swab bersama suaminya di RSUD setempat. Hasilnya, kedua warga yang tinggal di Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, itu suspect (terduga) Covid-19.

Almarhumah sebelumnya bertugas sebagai perawat di ruang isolasi dan operator kamar reguler Covid-19 di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo. Duka mendalam sontak dirasakan seluruh pegawai RSUD setempat saat melepas kepergian almarhumah secara mendadak itu. 

BACA JUGA: Satu Nakes Terpapar Covid-19 di Mojokerto Meninggal Dunia

Video pelepasan jenazah dari RSUD sempat tersebar di media sosial dan tampak suasana kesedihan para tenaga kesehatan ketika melepas jenazah tersebut.

Para rekan sejawatnya berbaris rapi mengiringi kepergian mobil ambulans sebagai perhormatan terakhir. Mereka kompak melakukan hormat tangan saat mobil jezanah yang dikawal mobil patroli Polres Mojokerto Kota keluar dari area rumah sakit sekitar pukul 13.00 WIB.

Plt Direktur RSUD dr Wahidin Sudirohusodo, Triastutik Sri Prastini, membenarkan ini pertama kali nakes RSUD setempat meninggal dunia akibat Covid-19.

"Sudah terkonfirmasi positif Covid-19 dan kejadian ini pertama, mudah-mudahan yang terakhir tidak ada lagi nakes yang meninggal karena virus Corona," katanya saat dikonfirmasi di Rumah Rakyat Kota Mojokerto.

Ia menjelaskan korban sempat mendapatkan perawatan di ruangan inap perawatan Covid-19 sejak empat hari lalu, Jumat, 18 Desember 2020. Pasien mengalami gejala demam dan batuk, namun tidak sesak napas dan kondisinya sehat.

"Sebenarnya, kondisi kesehatan pasien ini sudah membaik. Bahkan akan dipulangkan saat dirawat di ruangan Inap Kencono Wungu yang memang untuk kasus Covid-19 ringan," kata dokter yang akrab disapa Trias ini.

BACA JUGA: Melebihi Kapasitas, Enam Pasien Covid-19 Tertahan di IGD RSUD Kota Mojokerto

Namun, tiba-tiba pasien merasakan sesak napas, nyeri pada bagian dada, dan kondisinya memburuk (tidak sadar) sekitar pukul 07.45 WIB.

"Kita sudah lakukan resusitasi dan memang tidak berhasil dan pasien dinyatakan meninggal pukul 10.45 WIB," ujarnya.

Dilihat dari riwayat rekam medis, pasien masih muda dan tidak ada komorbid atau penyakit penyerta yang umumnya dimiliki pasien-pasien terpapar virus mematikan tersebut.

"Dewasa dan muda, tidak ada komorbid. Jadi kita memang tahu bahwa perjalanan penyakit Covid-19 tidak bisa diprediksi sehingga kondisinya yang stabil, tiba-tiba sesak napas seperti itu," katanya.

BACA JUGA: Libur Natal dan Tahun Baru, Wisata dan Hiburan di Mojokerto Ditutup

Menurut dia, terpaparnya Covid-19 terjadi lantaran ketidakseimbangan sistem imun kekebalan tubuh. Sehingga menjadi penyebab gangguan pada beberapa organ dan koagulopati atau pembekuan darah.

"Yang kita takutkan mungkin apakah penggumpalan itu lepas kemudian masuk dalam pembuluh darah sehingga terjadi sesak napas secara tiba-tiba," ucapnya.

Trias menuturkan almarhumah sebagai perawat berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah bekerja di rumah sakit selama 12 tahun. Dia pertama kali dinas di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo pada tahun 2008.

"Nakes kami ini langsung di bawa ke Madiun untuk dikebumikan di kampung halamannya," katanya.