Rabu, 16 December 2020 12:20 UTC
MELEBIHI KAPASITAS. Jumlah pasien Covid-19 di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, melebihi kapasitas, Rabu, 16 Desember 2020. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Enam pasien positif Covid-19 di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, tertahan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tindakan ini terpaksa dilakukan karena ruang perawatan pasien Covid-19 di RS sudah melebihi kapasitas dari tempat tidur (bed) yang disediakan.
Sudah dua hari ini RSUD setempat tidak menerima pasien Covid-19 dikarenakan jumlah pasien yang melebihi kapasitas ruang perawatan.
Plt Direktur RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Triastutik, menjelaskan kapasitas tempat tidur (TT) yang dimiliki pihaknya sebanyak 66 bed. Tujuh lainnya mengalami renovasi, sehingga tersedia hanya 59 bed.
"Kapasitas 66 (bed), kita perbaiki ICU 7 titik. Jadi, 59 (bed) sekarang. Nah, sekarang isinya 69 (pasien), overload (melebihi) 10 khan," katanya saat dikonfirmasi, Rabu, 16 Desember 2020.
BACA JUGA: Kasi Pidsus Kejari Mojokerto Meninggal Dunia Positif Covid-19
Ia menambahkan enam pasien suspect yang masih berada di IGD masih menunggu untuk dipindahkan ke ruang isolasi Covid-19. "Yang nunggu di IGD enam (pasien) dan masih menunggu ini (dipindahkan)," ucapnya.
Pihaknya berupaya selama dua hari ke depan mengantisipasi lonjakan pasien yang terpapar selama Rabu-Kamis, 16-17 Desember 2020.
"Ini kami berproses, pasien yang sudah tidak ada gejala, sudah membaik walau positif akan digeser ke relawan. Ada rumah singgah baik di kota maupun kabupaten," kata dokter yang biasa dipanggil Trias ini.
Trias menjelaskan pihaknya akan berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Mojokerto untuk mengatasi jumlah pasien yang melebihi kapasitas tempat tidur ini.
"Kita akan koordinasi, pasien-pasien yang tidak bergejala walaupun masih positif kita akan pindahkan ke rumah singgah. Kota di Rusunawa Cinde, kalau Kabupaten di Gondang," ujarnya.
Ia berharap untuk kasus-kasus yang ringan dan sedang bisa dirujuk ke RS swasta yang ada di Kota maupun Kabupaten Mojokerto.
"Sehingga tidak membebani kita. Sedangkan kalau gejala berat dirujuk ke sini dan kalau memang alat bantu napas masih ada. Seandainya alat bantu napas tidak ada dan pasien membutuhkan, terpaksa kami rujuk ke luar kota," ujarnya.
BACA JUGA: Satu Nakes Terpapar Covid-19 di Mojokerto Meninggal Dunia
Dokter spesialis anak ini menyebutkan pasien Covid-19 yang berada di RSUD Kota Mojokerto mayoritas warga Kabupaten Mojokerto yang mencapai sekitar 80 persen dari total 75 pasien Covid-19 di RSUD setempat.
"Mudah-mudahan pasien-pasien yang di IGD bisa masuk ruang rawat inap," ucap Trias.
Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 ini diduga akibat masyarakat yang mulai kendor dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga potensi penularan terbuka. Trias berharap masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Misal pakai masker saja sudah bisa menurunkan berapa persentase penularan, apalagi jaga jarak, cuci tangan. Kemudian, memang kalau kita lihat banyak hajatan, makan bersama buka masker, tidak memenuhi protokol. Kuncinya, ya karena masyarakat kurang disiplin dan patuh," katanya.