Logo

Sekitar 200-an Warga Probolinggo Tertahan di Wamena

Reporter:,Editor:

Senin, 30 September 2019 13:56 UTC

Sekitar 200-an Warga Probolinggo Tertahan di Wamena

Kepala Desa Jorongan, Masuni menunjukkan surat permohonan bantuan pemulangan warganya, Senin 30 September 2019. Foto: Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Kepala Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Masuni mengatakan sekitar 200-an warganya masih berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

“Rata-rata warga Desa Jorongan yang merantau ke Papua bekerja seperti membuka toko kelontong, mebel hingga jasa ojek,” katanya saat ditemui awak media di kantornya, Senin 30 September 2019.

Tertahannya sekitar dua ratusan warga Desa Jorongan di Wamena lantaran tak memiliki biaya pulang. Sementara harta benda yang dimiliki sengaja ditinggal pasca konflik pecah pada Senin 23 September 2019.

BACA JUGA: Pengungsi Akui Hubungan dengan Warga Wamena Cukup Baik

“Warga kami yang masih tertahan menunggu jadwal pulang. Tapi sejauh ini kami belum tahu kapan pemulangannya,” Masuni menambahkan.

Atas hal itu, Masuni mengaku telah membuat surat permohonan bantuan pemulangan warganya kepada Bupati Probolinggo. Surat permohonan ditembuskan ke DPRD Kabupaten probolinggo, dinas sosial hingga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

“Sudah kami sampaikan ke pemerintah, mudah-mudahan dipercepat (pemulangannya),” ujar Masuni.

BACA JUGA: Dua Warga Probolinggo Tewas di Kerusuhan Wamena

Warga Desa Jorongan, lanjut Masuni, tersebar di sejumlah titik pengungsian mulai dari kodim, polres hingga Masjid Agung. Berdasar komunikasi terakhir pasokan makanan untuk seluruh pengungsi masih mencukupi.

“Umumnya warga kami yang berada di pengungsian ingin segera pulang. Tapi saat ini masih menunggu jadwal (pemulangan),” jelas Masuni.