Logo

Sekda Bondowoso Bantah Punya Hubungan Khusus dengan Bawahannya

Reporter:,Editor:

Kamis, 27 August 2020 06:19 UTC

Sekda Bondowoso Bantah Punya Hubungan Khusus dengan Bawahannya

TIDAK TAHU. Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat saat memberi keterangan kepada awak media. Foto: Faizin Adi.

JATIMNET.COM, Bondowoso – Kasus yang menimpa Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Syaifullah bertambah. Di saat dia sedang menghadapi persidangan sebagai terdakwa kasus pengancaman kepada anak buahnya, Syaifullah diduga punya hubungan istimewa dengan bawahannya yang lain.

Kabar itu bersumber dari file PDF sepanjang 12 halaman. Isinya screenshoot atau tangkapan layar percakapan Whatsapp dari seorang perempuan dengan nomor yang diduga milik Syaifullah.

File tersebut dikirim dari nomor WA 085230526258 ke nomor WA sejumlah wartawan di Bondowoso sejak Rabu, 26 Agustus 2020. Nomor pengirim tersebut kini sudah tidak aktif.

Dari file yang diterima Jatimnet.com terlihat, tangkapan layar dilakukan dari ponsel lawan percakapan Syaifullah. Informasi yang dihimpun, yang menjadi teman obrolan Syaifullah diduga seorang dokter gigi ASN di Pemkab Bondowoso berinisial HH, dan berusia 39 tahun.

BACA JUGA: Kasus Pengancaman, Sekda Bondowoso Ajukan Eksepsi

Saat dikonfirmasi, Syaifullah membantah punya hubungan istimewa. Meskipun dia mengaku pernah berkomunikasi dengan perempuan berinisial HH melalui WA.

“Beberapa bulan lalu (dia) mengeluhkan kepada saya, tentang perceraiannya yang terhambat. Saya bantu. Tetapi Demi Allah, saya tidak melakukan apa-apa, bersentuhan saja tidak," tegas Syaifullah saat dikonfirmasi Kamis 27 Agustus 2020.

Menurut Syaifullah, bantuan yang diberikan tidak berlebihan. “Dia tidak bisa menikah lagi karena terhambat. Lalu saya arahkan ke inspektorat, dan sekarang sudah turun (putusan cerai). Sekarang sudah nikah lagi kok. Saya tidak membantu secara langsung,” tegas pria yang menjabat sebagai Sekda Bondowoso sejak Juli 2019 lalu itu.

Syaifullah menegaskan, ia termasuk pria yang berprinsip monogami. “Menikah lebih dari satu memang diperbolehkan dalam Islam, tetapi yang bisa adil cuma Nabi. Manusia biasa sulit (bisa adil),” tegas Syaifullah. Dia menambahkan bahwa zina sebagai perbuatan dosa besar.

BACA JUGA: Banjir Bandang Kembali Terjang Dua Desa di Kaki Gunung Ijen Bondowoso

Dari informasi yang dihimpun, chat (obrolan) pribadi itu tersebar diduga karena ponsel milik perempuan berinisial HH hilang dicuri. Ibu dua anak tersebut telah membuat laporan ke Polres Bondowoso pada 24 Agustus 2020. Yakni kehilangan ponsel merek OPPO dengan nomor 081 222 xx xxx.

Sebelum isu hubungan khusus dengan bawahannya, Syaifullah sedang terlilit masalah hukum lain. Saat ini dia menjadi terdakwa kasus pengancaman melalui telepon yang dilaporkan bawahannya, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso, Alun Taufana. Kasus tersebut kini masuk tahap eksepsi pada Selasa, 25 Agustus 2020 di Pengadilan Negeri (PN) Bondowoso.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat mengaku belum mengetahui kabar yang sudah beredar itu. Sehingga Irwan menolak berkomentar. “Saya tidak tahu apa-apa. Saya juga baru tahu dari kalian,” ujar pria yang juga Ketua DPC PDIP Bondowoso ini.

Adapun Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin tidak bisa dikonfirmasi karena hari ini sedang berada di Jakarta.