Senin, 25 November 2019 15:04 UTC
MONGGO BU. Salah satu siswa MI Sabilullrosyad Mojokerto menyuapi gurunya dalam peringatan Hari Guru Nasional, Senin 25 November 2019. Foto: karina Norhadini.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pemandangan haru terlihat di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sabilulrosyad yang beralamat di Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Sedikitnya 205 siswa dan sebelas guru di madrasah tersebut menahan tangis dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN), Senin 25 November 2019.
Tangis memuncak saat siswa menyerahkan setangkai bunga plastik kepada sebelas guru di madrasah tersebut. Suasana makin haru saat ratusan siswa sungkem diiringi Hymne Guru.
Salah satu siswa dengan santun dan hormatnya mengalungkan bunga melati khas Indonesia ke leher Kepala Sekolah MI. Suasana kedekatan kembali terasa ketika sejumlah siswa memberikan kue bertuliskan ‘Happy Teachers Day 2019’, dan setiap guru disuapi secara bergantian.
Sejumlah guru wanita tak kuasa menitikkan air mata saat siswanya memberikan kejutan pada Hari Guru Nasional untuk pertama kalinya sejak sekolah berdiri.
BACA JUGA: Sekolah MI dan SMP Islam Sabilulrosyad Mojokerto Rusak
Isak tangis haru itu sedikit menghapus memori buruk beberapa waktu lalu. Yakni amblesnya lantai bangunan perpustakaan, dan keretakan dinding sekolah.
“Sengaja disiapkan sama guru kesiswaan jauh hari. Banyak guru yang tidak tahu, termasuk Pak Suminto (Kepala Sekolah MI). Kami sayang sama guru-guru, apalagi hari ini adalah Hari Guru Nasional,” ucap Adelia (12) siswi kelas VI, sambil mengusap air matanya.
Belasan siswi kelas IV juga larut dalam suasana haru. Salah satunya adalah Quinsha (10). Dia tak hentinya meneteskan air mata tiap kali ditanyai perasaannya akan sikap guru-gurunya selama ini.
BACA JUGA: Isak Tangis Warnai Acara Basuh Kaki Guru SDN di Blitar
“Guru-guru kami baik semua, kami ingin (guru) tetap baik dan makin sayang murid-muridnya,” ungkap Quinsha.
Sementara itu, Kepala Madrasah Suminto mengaku tak menyangka diberikan kejutan luar biasa pada peringatan Hari Guru Nasional. Menurutnya kejutan tersebut baru pertama kali dan biasanya hanya ucapan biasa.
“Mereka sudah mempersiapkan sama guru kesiswaan, saya sama guru-guru yang lain sama sekali tidak tahu. Kami dikasih sinyal, dan itu tidak saya pahami,” ucapnya.
Menurutnya, kejutan kepda guru menumbuhkan akhlak bagi semua siswa. Sejauh ini pihak MI mengutamakan akhlak dan budi pekerti kepada seluruh siswa terhadap guru maupun orang tua.