Kamis, 17 June 2021 06:00 UTC
Suasana rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, memahas penangan kembali mejingkatnya kasus Covid-19 di Gresik, Kamis 17 Juni 2021. Foto: Humas Pemkab Gresik
JATIMNET.COM, Gresik - Indikasi sebaran Covid 19 di wilayah Gresik berpotensi meningkat. Untuk antisipasi hal tersebut, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Gresik diimbau jadi contoh penerapan protokol Kesehatan (Prokes).
Bersama Forkopimda serta seluruh unsur tiga pilar kecamatan se Kabupaten Gresik menggelar rapat membahas pemberlakuan Pemerintah kembali menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
PPKM Mikro tahap X ini berlaku mulai 15-28 Juni 2021, saat ini hampir di semua daerah meningkat kasus covid-19, tak terkecuali di Kabupaten Gresik. "Bahkan daerah disekitar kita sudah masuk zona merah. Terapkan disiplin protokol kesehatan," kata Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengingatkan saat memimpin apel pagi pada Kamis 17 Juni 2021.
Baca Juga: PMI Gresik Banyak Layani Darah Plasma Konvalesen ke Berbagai Tempat di Indonesia.
Meski demikian, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan perkembangan Vaksinasi covid di Gresik sangat menggembirakan, menduduki ranking ke 5 di Jawa Timur. Namun Bupati juga menyatakan bahwa kasus Covid di Gresik berpotensi naik karena wilayah disekitar Gresik juga mengalami peningkatan kasus.
“Kami berharap Camat, Kades sampai RT dan RW lebih giat lagi memberikan pemahaman pada masyarakat agar tidak lengah dan tetap mendisplinkan penerapan protokol Kesehatan,” kata Gus Yani panggilan akrabnya.
Data laporan Kepala Dinas Kesehatan drg. Syaifudin Ghozali menyebut terjadi peningkatan dari indikasi persentasi BOR (Bed Occupancy Ratio) angka penggunaan tempat tidur yang semakin tinggi.
Baca Juga: Nakes Terkonfirmasi Klaster Bangkalan, Puskesmas Cerme Gresik Tutup Layanan
Minggu pertama Juni (2 Juni 2021) hanya ada 8,25 persen, minggu ke dua (8 Juni 2021) naik 18,1 persen dan pada minggu ke riga (16 Juni 2021) naik hingga 40,7 persen. “Kami berharap stadion Gelora Joko Samudro dibuka lagi, sebagai tempat isolasi Covid-19 Gresik. Untuk antisipasi kenaikan kasus mengingat wilayah disekitar kita juga mengalami kenaikan kasus,” pinta drg. Ghozali.
Menanggapi usulan, Gus Yani akan mempersiapkan segala sesuatunya mengingat Stadion Gelora Joko Samudro digunakan sebagai karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). “Kami akan mencari dan mempersiapkan tempat baru, mengingat sampai saat ini saudara kita para PMI ini masih terus berdatangan. Nanti akan kita runding kan bersama," kembali Gus Yani menimpali.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mendukung usulan memfungsikan Stadion Gelora Joko Samudro sebagai isolasi pasien Covid 19 di Gresik, dan menggalakkan disiplin patuh protokol kesehatan. "Ops Yustisi lebih ditingkat lagi. Kapolsek dan Danramil akan kita kejar terkait Vaksinasi ke masyarakat. Berikan penjelasan kepada masyarakat bahwa Vaksin Covid-19 aman," ia memungkasi.