Rabu, 09 June 2021 10:20 UTC
Muspika Cerme berkoordinasi dengan Kepala UPT puskesmas Cerme saat hendak proses sterilisasi, Rabu 9 Juni 2021. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Puskesmas Cerme, Gresik untuk sementara dilakukan penutupan pada layanan nya, pasalnya dua tenaga kesehatan (nakes) puskesmas tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
Penutupan sementara puskesmas Cerme karena tengah dilakukan sterilisasi dan penyemprotan disinvektan, penutupan di mulai 9 Juni hingga Kamis 10 Juni 2021, sementara pelayanan dialihkan ke Puskesmas terdekat.
Kepala UPT Puskesmas Cerme, dr. Sukadi menerangkan, penutupan sementara dilakukan karena adanya dua tenaga medis di puskesma itu yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan swab.
Baca Juga: Penyekatan di Suramadu Sudah Capai 8.293 Swab Antigen
"Kemarin kita lakukan swab antigen, dan dua nakes kita terkonfirmasi. Setelah dilakukan tracing, benar adanya satu nakes itu (Bidan) relah menerima tamu (saudara) dari Bangkalan Madura," terang dr. Sukadi, Rabu 9 Juni 2021.
Dilanjutkan dr. Sukadi, penutupan sementara Puskesmas Cerme karena masih dalam proses sterilisasi dan disinfektan, agar pelayanan kembali aman dan tidak ada kekhawatiran baik petugas pelayanan dan masyarakat.
"Nakes kami yang terkonfirmasi ini memang sebelumnya sudah divaksin, namun kekebalan seseorang itu tidak menjamin sepenuhnya. Selama layanan ditutup kami sarankan masyarakat untuk ke puskesmas terdekat," tukasnya.
Baca Juga: Maksimalkan Testing di Penyekatan Kaki Suramadu Sisi Surabaya, 500 Personel Nakes Dikerahkan
Sementara itu, Camat Cerme Suyono menyebut wilayahnya (Cerme) masyarakat nya telah melakukan vaksinasi lebih dari separuh penduduknya, paska vaksinasi hingga saat ini hanya dua yang terkonfirmasi.
"Hampir separuh dari 24 Desa di Verme sudah melakukan vaksinasi, dan insyaallah akhir Juni nanti sudah tervaksin seluruhnya. Namun demikian kami di Muspika selalu mensosialisasikan pentingnya penerapan prokes meski telah divaksin," kata Camat Suyono.
Dirambahkan Camat Suyono, meski adanya kerakutan hingga menolak untuk divaksin, pihaknya bersama TNI-Polri yang tergabung terus memberi pemahaman bahwa vaksin untuk keberlangsungan bersama dan ikhtiyar dirinya.