Logo

Sebagian Orang Tua Memberi Air Minum Tajin Pada Bayi, Bolehkah? Ini Penjelasannya

Reporter:

Selasa, 22 June 2021 00:20 UTC

Sebagian Orang Tua Memberi Air Minum Tajin Pada Bayi, Bolehkah? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Air Tajin

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemberian air tajin pada bayi masih dilakukan oleh sebagian orang tua. Katanya, cairan ini bisa dijadikan sebagai pengganti ASI atau susu formula untuk menunjang tumbuh kembang bayi. Sebenarnya, bolehkah bayi minum air tajin?

Seperti dijelaskan di laman alodokter, air tajin adalah cairan berwarna putih agak kental yang keluar saat beras mendidih sebelum matang menjadi nasi. Cairan ini mengandung beragam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, gula, dan vitamin B.

Fakta tentang Pemberian Air Tajin pada Bayi
Meski mengandung nutrisi, gizi yang terdapat pada air tajin tidak sebaik ASI atau susu susu formula, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi harian bayi.

Air tajin juga tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi baru lahir atau yang belum genap berusia 6 bulan, Bun. Pasalnya, bayi di usia ini hanya membutuhkan ASI atau susu formula sebagai asupan makanan dan minumannya.

Baca Juga: Kenapa Bayi Bisa Terkena Hidrosefalus, Berikut Penjelasannya

Jika diberikan air tajin yang nilai gizinya lebih sedikit dari ASI atau susu formula, bayi bisa berisiko mengalami kekurangan gizi. Jadi, Bunda tidak perlu memberikan cairan tambahan kepada Si Kecil, seperti air tajin atau air putih, ya. Apalagi jika ia belum bisa mengonsumsi makanan padat atau MPASI.

Di samping itu, proses pembuatan air tajin juga belum tentu terjamin kebersihannya. Penggunaan peralatan atau air yang tidak bersih bisa dengan mudah terkontaminasi kuman atau bahan kimia berbahaya. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa air tajin tidak perlu terlalu sering diberikan, Bun.

Jadi, Bolehkah Bayi Minum Air Tajin?
Pemberian air tajin sebagai makanan atau minuman tambahan untuk bayi bukanlah hal yang dilarang.

Baca Juga: Amankah Menyedot Ingus Bayi dengan Mulut?, Ini Penjelasannya

Bunda bisa memberikan air tajin saat Si Kecil telah berusia lebih dari 6 bulan atau sudah mendapatkan makanan pendamping ASI atau MPASI. Karena pada usia ini, sistem pencernaan bayi lebih siap untuk mendapatkan cairan selain ASI atau susu formula. Selain itu, air tajin yang diberikan harus benar-benar bersih dan matang.

Studi menyebutkan bahwa pemberian air tajin pada bayi memiliki manfaat sebagai pengganti cairan tubuh saat ia mengalami dehidrasi akibat diare atau muntaber.

Bunda, itulah informasi mengenai keamanan memberikan air tajin kepada bayi beserta manfaatnya. Jika Bunda berencana ingin memberikan air tajin kepada Si Kecil, ada baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya, untuk memastikan kesiapan kondisi Si Kecil.