Jumat, 17 June 2022 11:40 UTC
DIGELANDANG: M. Rizal, tersangka perampokan sopir truk asal NTB saat digelandang ke Mapolres Situbondo Jumat, 17 Juni 2022. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo – Ada fakta mencengangkan di balik peristiwa i perampokan Samsul Riadi, (34), sopir truk asal Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Betapa tidak, satu jam sebelum dibunuh, korban ternyata masih sempat mentraktir makan tersangka di salah satu warung di tepi jalan Pantura Situbondo.
“Iya benar, kami sempat makan di warung “pedas” di tepi jalan pantura Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo,” ujar M. Rizal, kepada Jatimnet.com di Mapolres Situbondo, Jumat, 17 Juni 2022.
Rizal, tersangka perampokan dan pembunuhan sopir truk Nopol DR 8911 AG, pengangkut 21 ton jagung tujuan Kabupaten Tulungagung, ternyata sudah saling mengenal. Mereka sudah berteman sekitar satu bulan lalu karena sama-sama berprofesi sebagai sopir. Bedanya, korban masih bekerja, sedangkan Rizal sudah dua bulan menganggur karena dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.
“Saya bertemu korban di pelabuhan. Saat itu saya mau pergi ke Kraksan Probolinggo untuk menemui seseorang. Saya diajak naik truk yang dikemudikan korban karena masih satu jalur,” tuturnya.
Selama perjalanan di atas kapal menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Rizal mengaku sudah terpesit untuk merampok muatan truk. Bapak satu anak itu berdalih sedang butuh uang karena sudah dua bulan terakhir ini pontang panting belum mendapatkan pekerjaan.
Meski korban telah berbaik hati menolong tersangka selama perjalanan, hal itu tak mengurungkan niat Rizal merampok muatan truk korban. Tak hanya merampok, Rizal juga tega menghabisi nyawa korban menggunakan seutas tali. Seolah tanpa penyesalan, tersangka membuang jasad korban di tepi jalan pantura Kecamatan Mlandingan, Senin, 13 Juni 2022.
“Saya bawa kabur truknya ke Kabupaten Probolinggo. Setelah muatannya laku terjual, truk saya tinggal di tepi jalan daerah Mayangan Probolinggo lalu saya kabur ke Surabaya,” ucapnya.
Tersangka mengaku tak kesulitan menjual jagung sebanyak 21 ton, karena sebelumnya sudah mengenal calon pembelinya berinisial M yang dikenalnya beberapa bulan lalu. Dari perkenalannya dengan pria berinisial M itulah, Rizal mulai memiliki niat jahat untuk merampok, karena M disebut-sebut akan membeli barang apa saja.
“Saundara M sudah kami periksa sebagai saksi. Masih kami kembangkan karena kabarnya saudara M ini disebut-sebut sebagai pembeli barang apa saja diduga dari hasil kejahatan,” kata Kapolres Situbondo, AKBP Andi Sinjaya.
Polisi Melacak Tersangka Dari Teman Wanitanya
Semula, penemuan sesosok mayat tanpa identitas di tepi jalan Pantura Kecamatan Mlandingan, Senin, 13 Juni 2022 sempat menjadi teka-teki. Meski sejak awal polisi menduga korban pembunuhan, namun proses penyelidikan di lapangan sempat terkendala, karena polisi kesulitan mengidentifikasi identitas korban.
Polisi harus meminta bantuan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Situbondo untuk melacak identitas korban. Setelah identitas korban diketahui bernama Samsul Riadi, warga Desa Sedayu Tengah, Kecamatan Kediri Selatan, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai terbuka jalan bagi Polres Situbondo untuk mengungkap misteri terbunuhnya korban ini.
“Kami mulai mengidentifikasi tersangka setelah meminta keterangan orang tua korban yang juga berprofesi sebagai sopir. Dari sinilah anggota kami mulai memburu tersangka,” terang Kapolres.
Meski sudah terbuka jalan mengungkap pelakunya, Polisi tidak langsung bisa menemukan tersangka. Sempat mengalami kesulitan karena tersangka menghilang dan sudah ganti HP. Polisi mulai berhasil melacak keberadaan tersangka dari teman wanitanya. “Kami menangkap tersangka di salah satu rumah kos di kawasan Bungurasih Surabaya. Kami berhasil melacak tersangka dari teman wanitanya,” ujarnya.
