Logo

Dua Karyawan Unej Meninggal Terkait Covid-19

Reporter:,Editor:

Senin, 23 November 2020 07:00 UTC

Dua Karyawan Unej Meninggal Terkait Covid-19

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Jember – Kabar duka kembali menyeliputi Universitas Jember (Unej). Dua warga (civitas academica) Unej meninggal dunia pada Senin (23/11) ini terkait Covid-19.

“Yang satu memang positif Covid. Sedangkan yang satu lagi masih belum keluar hasil tes swabnya,” ujar dr Cholis Abrori, Ketua Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Corona Virus Desease (TTDKB Covid-19) Unej saat dikonfirmasi pada Senin siang. 

Dua pria tersebut berasal dari fakultas yang berbeda. Yakni seorang pegawai akademik di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sedangkan seorang lagi merupakan sopir dari dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unej.

Sebelumnya, dua warga Unej juga meninggal dunia pada Selasa 17 November 2020 dan Rabu 18 November 2020. Mereka adalah dosen senior di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan seorang karyawan bagian keuangan di kantor pusat Unej. Mereka berdua meninggal juga karena Covid-19.

BACA JUGA: 17 Positif, Tracing Terus Digencarkan Posko Covid-19 Unej 

Sejak itu, Rektor Unej mengeluarkan surat edaran yang memerintahkan pengosongan sepenuhnya kantor pusat atau rektorat beserta gedung unit kerja lain yang dinilai berpotensi terdapat jejak penyebaran Covid-19.

Penilaian dilakukan oleh TTDKB Covid-19 Unej yang berisikan dosen FK dan fakultas lain di Unej. Pengosongan selama lima hari itu dilakukan karena dilakukan penyemprotan cairan disinfektan beserta penyinaran sinar ultra violet (UV). 

“Cairan disinfektan untuk mensterilkan benda mati yang kemungkinan terpapar virus, sedangkan sinar UV ini untuk mensterilisasi udara di dalam ruangan. Karena sinar UV ini bisa berefek negatif pada manusia maka selama penggunaan sinar UV seluruh ruangan harus dikosongkan. Karena itu kami merekomendasikan selama masa sterilisasi tenaga kependidikan bisa bekerja dari rumah,” ujar Cholis yang juga dosen FK Unej ini.

BACA JUGA: Sempat Habis, PMI Jember Terima Bantuan Baju Pengaman Pengantaran Jenazah Covid

TTDKB tersebut juga melakukan tracing atau penelusuran terhadap seluruh dosen dan staf yang memiliki riwayat kontak dengan pasien covid. Dari 350 tracing ini terdapat 17 orang terkonfirmasi positif Covid. 

Selama pengosongam, rektor Unej, Iwan Taruna meminta seluruh karyawan untuk bekerja dari rumah sepenuhnya. Selain itu, dalam edaran yang sama, Iwan juga meminta seluruh warga Unej untuk menjalankan protokol kesehatan.

Yakni menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker. Kepada warga Unej yang memiliki gejala yang mirip dengan Covid, diminta untuk segera melapor kepada TTDKB Covid-19 Unej. 

TTDKB Covid-19 Universitas Jember memberikan pendampingan konsultasi melalui telepon bagi warga Universitas Jember yang terkonfirmasi positif covid 19 ataupun yang membutuhkan pendampingan untuk pencegahan. Terdapat empat dokter dari Unej yang disiapkan untuk bisa dihubungi terkait pendampingan tersebut. 

“Kami melakukan Telemedicine bagi mereka yang membutuhkan konsultasi kesehatan khususnya bagi semua civitas terutama yang sudah terkonfirmasi positif. Selain itu kami juga  untuk memberikan saran dan pendampingan bagi civitas akademika di Universitas Jember terkait dengan upaya pencegahan penularan covid 19,” ujar Cholis.

Sterilisasi

Dikonfirmasi terpisah, Kasubbag Humas Unej, Rokhmad Hidayanto menyatakan duka mendalam dari rektor dan seluruh keluarga besar Unej atas kembali meninggalnya dua kolega mereka. Menyikapi hal tersebut, rektor Unej, Iwan Taruna memutuskan untuk kembali melanjutkan sterilisasi yang sudah dilakukan pada tanggal 18 hingga 22 November 2020 kemarin.

Sterilisasi diperluas dengan menyasar seluruh bangunan yang ada di kompleks Unej. “Sterilisasi akan dilanjutkan kembali mulai tanggal 23 sampai 29 November 2020. Diberlakukan ke seluruh gedung universitas,” kata pria yang akrab disapa Didung ini.

Sebelumnya, Unej melalui TTDKB Covid, juga melakukan tracing atau penelusuran terhadap seluruh dosen dan staf yang memiliki riwayat kontak dengan pasien covid. Tercatat hingga 19 November 2020 lalu, 350 warga Unej telah menjalani tracing. Hasilnya, 17 orang diantaranya positif Covid-19. 

Terkait kemungkinan adanya penambahan kasus positif di Unej hingga hari ini, Didung tidak menyebut secara pasti. “Untuk informasi tambahan itu, bisa dikonfirmasi ke Satgas Covid-19 Jember. Karena Unej berada di kabupaten Jember,” tutur alumnus FIB Unej ini. 

Warga Unej yang terpapar virus corona, menurut Didung besar kemungkinan bukan terpapar di lingkungan kampus. “Hasil tracing dari TTDKB menunjukkan, warga Unej yang positif, tidak mereka dapatkan dari kampus Unej, tetapi dari luar. Bisa kita lihat juga, penambahan kasus positif di Jember beberapa hari terakhir memang meningkat,” pungkas Didung.

CATATAN REDAKSI: Terdapat kekeliruan dalam penulisan judul. "Dosen dan Karyawan Unej Meninggal Terkait Covid-19". 
Setelah dilakukan konfirmasi ulang, bahwa yang meninggal hari Senin 23 November 2020 bukan seorang dosen, melainkan seorang sopir dekan.

Kami dari redaksi JATIMNET.COM meminta maaf atas kekeliruan dalam judul. Terima Kasih