Jumat, 20 November 2020 05:40 UTC
STERILISASI: Sterilisasi yang dilakukan di berbagai ruangan di kampus Unej. Foto: Humas Unej.
JATIMNET.COM, Jember –Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Corona Virus Desease (TTDKB Covid-19) Universitas Jember terus melakukan upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran virus setelah sebelumnya dua orang warga Unej meninggal dunia. Dua orang tersebut yakni seorang dosen dan seorang karyawan- meninggal dengan status positif Covid-19.
Tim khusus yang dibentuk rektor Unej itu terus melakukan pelacakan terhadap riwayat kontak akhir atau yang berpotensi terpapar virus. “Sudah ada 350 orang yang telah ditracing, dan 17 orang terkonfirmasi positif,” kata dr Cholis Abrory, Ketua TTKDB Covid-19 Unej kepada awak media, Jumat 20 November 2020.
“Tracing atau penelusuran riwayat kontak dilakukan terhadap dosen dan tenaga kependidikan yang pernah berhubungan langsung dengan yang terkonfirmasi positif covid 19,” dr Cholis menambahkan.
BACA JUGA: Kampus Unej Disterilisasi setelah Dosen dan Staf Meninggal karena Covid-19
Dalam tracing ini kami menganalisis keadaan masing-masing civitas dan menentukan penatalaksanaan lanjutan yang tepat bagi masing - masing civitas. Pada klaster besar kami melakukan skrinning cepat dengan melakukan pemeriksaan pemeriksaan rapid SARS COV2.
“Dari hasil Rapid yang reaktif dan atau berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi kami lakukan pemeriksaan swab-RT PCR SARS COV2,” ujar dr Cholis.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak tanggal 18 hingga 22 November, Unej juga melakukan sterilisasi di kantor pusat dan beberapa unit kerja lain. Berbeda dengan yang dilakukan Satgas Covid-19 Jember, sterilisasi yang dilakukan Unej juga ditambah dengan penyinaran sinar Ultra Violet (UV) selain penyemprotan disinfektan.
“Disinfektan untuk mensterilkan benda mati yang kemungkinan terpapar virus, sedangkan penggunaan UV ini lebih pada mensterilisasi udara di dalam ruangan. Karena sinar UV ini bisa berefek negatif pada manusia maka selama penggunaan sinar UV seluruh ruangan harus dikosongkan. Karena itu kami merekomendasikan selama masa sterilisasi tenaga kependidikan bisa bekerja dari rumah,” ujar dosen FK Unej ini.
BACA JUGA: Pandemi Covid, Mahasiswa Ini Lulus dan Sidang Skripsi Online
TTDKB Covid-19 Universitas Jember juga melakukan pendampingan bagi warga Universitas Jember yang terkonfirmasi positif covid 19 ataupun yang membutuhkan pendampingan untuk pencegahan. Pendampingan tersebut dilakukan secara jarak jauh.
“Kami melakukan Telemedicine bagi mereka yang membutuhkan konsultasi kesehatan khususnya bagi semua civitas utamanya mereka yang sudah terkonfirmasi positif. Selain itu kami juga selalu terbuka untuk memberikan saran dan pendampingan bagi civitas akademika di Universitas Jember terkait dengan upaya pencegahan penularan covid 19,” tutur Cholis.
Dari pengamatan TTDKB Covid-19 Unej, sejauh ini para warga Unej baik dosen maupun karyawan, memiliki kesadaran yang cukup baik untuk menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Kami beruntung bahwa saat ini civitas akademika di Universitas Jember dengan sadar selalu melibatkan kami dalam pelaksanaan berbagai acara yang bersifat offline. Kami dampingi betul agar pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan. Kami perhatikan unsur VDJ (ventilasi, durasi dan jarak) dan 3 M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan) antar pesertanya.” Pungkas Cholis.
