
Reporter
Restu C WidariJumat, 17 Desember 2021 - 13:40
Editor
Bruriy Susanto
PENGAMEN: Petugas Satpol PP Kota Surabaya saat mengamankan pengamen jalanan yang kena penertiban, Kamis 16 Desember 2021, malam. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Selama lebih kurang dua pekan terakhir gencar dilakukan penertiban Penyandang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kota Pahlawan. PPKS yang ditertibkan itu, diantaranya adalah pengamen dan pengemis yang biasa mangkal di traffic light (TL) dan perumahan/perkampungan warga.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan penertiban PPKS pengamen dan pengemis beberapa minggu ini sesuai dengan arahan Wali Kota Surabaya. Selain itu, juga untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Satpol PP Kota Surabaya sudah menggerakkan Tim Fasilitas Umum (Fasum) yang terdiri dari 10 regu. Masing-masing regu itu terdapat tiga orang, yaitu dua petugas Satpol PP dan satu orang petugas BPB Linmas Kota Surabaya.
"Kami setiap hari melakukan operasi itu, terutama di traffic light dan perkampungan yang biasa dijadikan tempat mangkal pengamen dan pengemis. Setiap hari ada 10 regu, mereka mobile melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pengemis atau pengamen di beberapa titik TL," kata Eddy, Jumat 17 Desember 2021.
Baca Juga: Pengamen Angklung Surabaya, Seniman Musik Tradisional yang Butuh Pengakuan
Di Kota Surabaya ada 10 kawasan yang menjadi perhatian Satpol PP Kota Surabaya. Diantaranya, ada di kawasan TL Wonokromo, Jagir, Nginden, Panjang Jiwo hingga ke arah TL Rungkut Wonorejo (Stikom).
"Di Surabaya itu, ada 240 TL. Tapi yang kita ketahui, tempat yang biasa dijadikan tempat mangkal pengamen dan pengemis itu ada di 46 titik TL," ia menuturkan.
Dari hasil penelusuran timnya, ternyata PPKS yang selama ini meresahkan masyarakat itu terkoordinir dan berkumpul di satu titik temu. Titik temu itu ada di kawasan Jalan Merr, Gunung Anyar, kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Surabaya.
"Di situ (Merr, Gunung Anyar) kami juga siagakan tim, setiap pukul 05.00 WIB. Tujuannya untuk mengantisipasi drop-dropan pengamen dan pengemis," ia mengungkapkan.
Baca Juga: Oknum Satpol PP Surabaya Diduga Gunakan Narkoba, Sanksi Pemberhentian Menantinya
Tidak menutup kemungkinan ada kawasan lain di Surabaya yang dijadikan titik kumpul para pengamen dan pengemis. Mengantisipasi hal tersebut, Satpol PP dan Linmas juga disiagakan di kawasan Karang Pilang, Bundaran Waru, dan wilayah strategis lainnya.
"Alhamdulillah, dengan adanya patroli itu jumlah pengamen dan pengemis yang didrop sudah berkurang. Tapi, tidak menutup kemungkinan kita temukan di lokasi lain. Makannya, dari arah Karang Pilang dan Sidoarjo juga kita jaga, di Waru juga kita jaga, meskipun di Waru itu kemungkinan kecil, karena kawasan tersebut cukup ramai, tapi tetap dijaga," ia memaparkan
Agar pengawasan lebih maksimal, pengawasan bukan hanya di TL saja. Akan tetapi, juga difokuskan pada kawasan pemukiman penduduk seperti area perumahan dan perkampungan. Supaya kerja dari Tim Fasum lebih mudah, ia juga menggerakkan Satpol PP serta Linmas yang ada di bawah kendali operasi (BKO) di 31 kecamatan se-Surabaya.
"Ada dua shift, yaitu pada pukul 07.00 sampai 12.00 WIB. Yang kedua pukul 12.00 sampai 07.00 WIB. Untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 kita efektifkan personil, 250 BKO kecamatan kami kerahkan untuk membantu yang patroli di TL jika membutuhkan bantuan. Mereka mobile," ia menerangkan.