Logo

Santri Gontor dan Anak 6 Tahun di Ponorogo Terpapar Covid-19

Reporter:,Editor:

Selasa, 07 July 2020 06:20 UTC

Santri Gontor dan Anak 6 Tahun di Ponorogo Terpapar Covid-19

PONPES. Suasana Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo. Foto: Gayuh

JATIMNET.COM, Ponorogo - Kasus confirmed pasien Sars CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Ponorogo kembali bertambah dua pasien dari klaster santri dan anak-anak. Berdasarkan data secara kumulatif, per Senin 6 Juli 2020 ada 56 kasus confirm di Ponorogo dengan 32 orang telah dinyatakan sembuh.
 
Salah satu pasien, menjadi tambahan baru tersebut adalah santri berusia 17 tahun di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo. Sedangkan tambahan satu lagi adalah anak berusia 6 tahun dari transmisi lokal, setelah sebelumnya anggota keluarganya juga menjadi pasien confirmed Covid-19.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan jika santri Pondok Gontor yang menjadi pasien confirmed adalah santri yang berasal dari Sidoarjo. Pemeriksaan swab pada santri Gontor tersebut dilakukan setelah Dinkes Provinsi Jawa Timur mengkonfirmasi bahwa ayah dari santri tersebut pada Kamis 2 Juli 2020 Menjadi Pasien Confirmed.

“Dinkes Ponorogo kemudian mengambil langkah untuk memeriksa swab PCR pada santri tersebut dan didapatkan hasil positif,” kata Ipong, Selasa 7 Juli 2020.

BACA JUGA: Satu Desa di Ponorogo Diisolasi Setelah Pasien Diduga Confirm Covid-19 Dimakamkan Tanpa Protap

Ipong menerangkan, bahwa santri Gontor tersebut telah datang di Pondok Gontor sejak Rabu 17 Juni 2020 lalu. Kedatangan dan dari informasi Dinkes Pemprov Jatim, santri Gontor tersebut sekarang dilakukan isolasi dan perawatan di salah satu rumah sakit di Ponorogo. “Tracing saat ini masih terus dilakukan,” Ipong menerangkan.

Orang nomor satu di Ponorogo ini menuturkan yang mempunyai kontak erat dengan santri confirmed akan diisolasi dan dipisahkan dari warga pondok. Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan dan sebaran Covid-19,  selanjutnya akan dilakukan rapid dan PCR. “Untuk sementara warga pondok tidak diperkenankan untuk keluar pondok,” tutur Ipong.

Ia pun menghimbau agar warga pondok tidak menerima tamu atau kunjungan apapun kecuali untuk kebutuhan makanan dan pelayanan kesehatan. Pengawasan dan pemantauan terhadap isolasi di pondok juga akan terus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 meluas dilingkup Pondok.

“Semoga upaya ini dapat mencegah dan mengendalikan penularan lebih lanjut,” pungkas Ipong.