Logo

Satu Desa di Ponorogo Diisolasi Setelah Pasien Diduga Confirm Covid-19 Dimakamkan Tanpa Protap

Reporter:,Editor:

Sabtu, 04 July 2020 08:00 UTC

Satu Desa di Ponorogo Diisolasi Setelah Pasien Diduga Confirm Covid-19 Dimakamkan Tanpa Protap

ISOLASI. Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan harus menjalani isolasi. Foto: Gayuh/ Dokumen

JATIMNET.COM, Ponorogo – Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan geger setelah salah seorang warganya yang meninggal ternyata selang beberapa hari istri almarhum dinyatakan menjadi pasien confirm Sars CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan wanita yang merupakan istri dari warga desa Panjeng itu meninggal dinyatakan confirmed Covid-19 pada Jumat 3 Juli kemarin. Padahal sebelumnya suaminya dinyatakan meninggal karena sakit jantung.

“Tn. RN (suami dari pasien confirm) awalnya mengeluh sakit panas dan nyeri perut kemudian diperiksakan ke Puskesmas. Saat ditanya riwayat keluar kota Tn. RN menjawab tidak,” kata Ipong, Sabtu 4 Juli 2020.

Merasa sakitnya tidak mereda, Tn. RN lalu dilakukan perawatan di salah satu rumah sakit swasta. Bahkan selama lima hari perawatan di rumah sakit juga dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif, termasuk hasil rongsten paru-paru terlihat normal.

BACA JUGA: Pemkab Ponorogo Jemput Pasien Konfirm Dari Surabaya

“Sehingga pihak rumah sakit tidak melakukan swab tes, dan pasien yang telah sembuh juga akhirnya dibawa pulang,” ujar Ipong.

Namun selang dua hari setelah sembuh dan berada di rumah, sekiranya pagi pada Selasa 30 Juni 2020, Tn. RN mengeluhkan lemas dan sesak nafas. Kemudian dilarikan ke UGD mendapat penanganan, perawatan dan akhirnya selang satu jam meninggal.

“Karena waktu itu dokter menyimpulkan Tn. RN meninggal karena jantung, akhirnya dimakamkan dengan cara biasa,” ujar Ipong.

Ipong menerangkan jika esok hari setelah pemakaman ada warga yang curiga dengan kematian Tn. RN karena ia mengetahui jika Tn. RN sering bepergian keluar kota. Warga tersebut melaporkan ke satgas covid desa setempat dan langsung ditindalanjuti oleh Dinkes Ponorogo.

BACA JUGA: Tangani Covid-19 di Ponpes, 31 Ribu Santri di Ponorogo Dapat Bantuan Masker

Dari sini, Dinkes menindaklanjuti dengan melakukan swab tes pada tiga orang yang sebelumnya kontak erat dengan Tn. RN. Alhasil istri Tn. RN dinyatakan menjadi pasien confirmed Covid-19 pada Jumat kemarin.

“Bahkan anak pasien sempat akan kembali bersekolah disalah pondok pesantren,” kata Ipong.

Dinkes pun kembali melakukan tracing pada kontak erat keluarga Tn. RN dan didapatkan 10 orang kontak erat yang telah diambil samplingnya swab tesnya. Namun hingga saat ini baru istri dari Tn. RN yang telah keluar hasilnya. “Tracing sampai saat ini masih terus dilakukan,” imbuh Ipong.

Orang nomor satu di Ponorogo ini menuturkan jika saat ini pihak desa melakukan antisipasi dengan melakukan penutupan akses masuk desa Panjeng untuk mencegah penyebaran Covid-19 keluar desa. Selanjutnya warga yang merasa pernah kontak erat dengan almarhum Tn. RN diminta untuk isolasi mandiri.

“Saat ini telah dilakukan penyemprotan disinfektan secara serentak diseluruh Desa Panjeng,” pungkas Ipong.