Logo

Sampah dan Alih Fungsi Lahan Penyebab Banjir di Perum Gresik Kota Baru

Reporter:,Editor:

Minggu, 01 December 2024 03:00 UTC

Sampah dan Alih Fungsi Lahan Penyebab Banjir di Perum Gresik Kota Baru

Tim DKCKP Gresik membersihkan selokan penuh dengan sampah di GKB Gresik, Minggu, 1 Desember 2024. Foto: DCKPKP Gresik

JATIMNET.COM, Gresik – Banjir di kawasan Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Gresik.

Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Gresik langsung terjun membersihkan dan memetakan permasalahan yang terjadi.

Kepala DCKPKP Gresik Ida Lailatul Sa’diyah menyebut selain faktor alam, perilaku masyarakat yang kurang tertib dalam membuang sampah turut menjadi salah satu penyebab utama banjir.

Menurut Ida, sistem saluran drainase perkotaan sebenarnya sudah cukup memadai. Saat ini ada 27 sistem saluran di kawasan Kebomas, Gresik, dan Sukomulyo. 

"Namun, perkembangan bangunan yang tidak tertib, seperti pendirian bangunan di atas sempadan sungai, sangat memengaruhi kapasitas aliran air," katanya, Minggu, 1 Desember 2024.

BACA: Ditpolairud Polda Jatim Bersama Polres Gresik Tinjau Banjir di Empat Kecamatan Gresik Selatan

Ida menyebut bahwa pembangunan yang terus merambah area resapan air telah menyebabkan air hujan tidak bisa terserap maksimal, seperti hujan lebat kemarin. 

"Ruang terbuka hijau yang berubah menjadi area bangunan menyebabkan air melimpah ke jalanan," katanya.

Selama proses normalisasi dan pembersihan saluran di GKB, tim DCKPKP menemukan berbagai hambatan, termasuk sampah kusen kayu yang menyumbat saluran air.

"Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih kurang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," kata Ida.

Selain itu, tim juga menemukan manhole saluran air yang sengaja ditutup dengan taman oleh pemilik rumah. Manhole adalah lubang inspeksi atau penutup saluran pembuangan yang berfungsi untuk memeriksa, memperbaiki, dan membersihkan saluran air buangan

BACA: Petani Keluhkan Banjir dan Tikus, Ini Tanggapan Bupati-Wabup Gresik

"Praktik seperti ini sangat menghambat aliran air. Jika besi saja mungkin tidak akan dibuang, tetapi kusen kayu ini jelas ulah manusia," ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Satgas DCKPKP telah melakukan normalisasi saluran air di kawasan GKB dan perawatan rutin sudah dilakukan setiap hari. 

"Pembersihan saluran air terus kami lakukan. Namun, tanpa kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, banjir akan tetap menjadi ancaman," ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan mematuhi aturan terkait tata ruang. Jika semua pihak mau bekerja sama, masalah banjir ini bisa diminimalisir.