Selasa, 05 October 2021 05:00 UTC
SAPA PETANI. Wabup Gresik Aminatun Habibah (berjilbab) saat panen dalam kegiatan Sapa Petani di Desa Sukoanyar, Kec. Cerme, Kab. Gresik, Selasa, 5 Oktober 2021. Foto: Humas Pemkab Gresik
JATIMNET.COM, Gresik – Potensi sektor pertanian di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik diharapkan akan lebih meningkat apabila masalah pengairan dan banjir bisa diatasi.
Camat Cerme Suyono mengatakan luas lahan pertanian di Kecamatan Cerme sebesar 6.668 hektar dengan produksi 34.788 ton.
Hal ini dijelaskan Suyono saat panen padi ketiga bersama Bupati dan Wakil Bupati Gresik di Desa Sukoanyar. "Suatu hal yang istimewa mengingat rata-rata panen padi hanya dua kali," katanya, Selasa, 5 Oktober 2021.
Dalam sesi tanya jawab, para petani Desa Sukoanyar menyampaikan permasalahan yang dihadapi, di antaranya masalah pengairan, banjir, dan hama tikus yang terus mengganggu.
BACA JUGA: Petani di Gresik Siapkan Kunyit Sebagai Komoditi Ekspor
Masalah pengairan untuk lahan pertanian dan banjir Kali Lamong sudah menjadi fokus pemerintah daerah yang tertuang dalam program Nawa Karsa.
"Penanggulangan banjir Kali Lamong, pembebasan tanah, dan normalisasi sudah dimulai sebagai salah satu usaha, sehingga ketika musim hujan tidak banjir," kata Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Menurutnya, pengerukan sungai yang saat ini dilakukan bertujuan agar kedalaman sungai tidak semakin dangkal, sehingga debit air waktu musim hujan mampu ditampung dan tidak meluber ke sekitar.
"Ini sudah menjadi keinginan kami, dibuatkan sudetan untuk mengisi waduk - waduk yang nantinya akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian waktu musim kemarau," katanya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga menanggapi permasalahan hama tikus yang menyerang tanaman. Selain cara tradisional dan alami, ia berharap petani juga memanfaatkan perkembangan teknologi.
BACA JUGA: Merugi Saat Panen Akibat Hama Tikus, Petani Gresik Wadul Bupati
"Kemarin saya sudah ketemu dengan anak-anak SMK Gresik untuk dibuatkan robot pengusir tikus. Anak-anak SMK di Gresik pintar-pintar, harapan kita masalah hama tikus bisa dikendalikan," katanya.
Lewat kegiatan "Sapa Petani" ini, Pemkab Gresik melalui Dinas Pertanian menginginkan musyawarah bersama saat memasuki musim tanam dan memberikan motivasi.
Selain itu, dalam kesempatan ini diberikan juga bantuan kepada Kelompok Tani Desa Sukorejo, di antaranya traktor roda empat, jaringan irigasi desa, jalan usaha tani, dan rumah burung hantu (rubuha) yang bisa mengusir tikus.
"Sejatinya, kesejahteraan para petani jadi target kita. Sukses panen, harga stabil. Itu sudah menjadi kebahagiaan bagi pemerintah daerah," kata Gus Yani.