Rabu, 29 September 2021 04:00 UTC

EKSPOR KUNYIT. Para petani Desa Sidoraharjo, Kedamean dan pemangku terkait usai sosialisasi promosi ekspor kunyit. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik - Melimpahnya hasil pertanian kunyit yang merupakan komoditi potensial Desa Sidoraharjo, Kecamatan Kedamean, Gresik, warga setempat berharap jadi komoditi ekspor. Komoditi yang menjadi andalan Desa Sidoraharjo bisa menghasilkan Kunyit sebanyak 2.700 ton per tahun dengan lahan sekitar 15 hektar nya, jika diekspor perekonomian warga akan meningkat.
Suwoto, Kepala Desa Sidoraharjo berharap, Diskoperindag dan KPPBC TMP B Gresik dapat mendampingi Desa dan Kecamatan Kedamean sebagai sentra eksportir kunyit kering dan empon-empon.
"Untuk itulah kami mengundang Diskoperindag, KPP Bea Cukai TMP B Gresik dan Komunitas Gading Emas Kabupaten Gresik sebagai narasumber sosialisasi prosedur dan praktek Ekspor," kata Suwoto, Rabu 29 September 2021.
Sunik, Kasi promosi dan Perdagangan Luar Negeri Diskoperindag Gresik menjelaskan, melalui Diskoperindag siap membantu dan membina UMKM Kunyit untuk mewujudkan ekspor Kunyit diwilayah Kedamean. "Ekspor bukanlah hal yang mustahil dilakukan, sekarang bisa mudah dilakukan karena kemudahan perijinan yang lebih cepat," katanya saat sosialisasi di Balai Desa Sidoraharjo.
Baca Juga: Pelaku UMKM Perikanan Bawean Gresik Berpeluang Jadi Eksportir
Sementara perwakilan Klinik Ekspor Bea Cukai Gresik, Eko Rudi menambahkan, bersama Diskoperindag dan komunitas Gading Emas akan memfasilitasi UMKM mulai perijinan, pembuatan katalok produk. Sekaligus, mencarikan buyer, memfasilitasi komunikasi dan zoom meeting dengan pihak buyer yang rata-rata 90 persen berasal dari India dan sisanya wilayah Eropa.
Sosialisasi juga menghadirkan Bona Kusuma, perwakilan Atase Perdagangan KBRI India secara virtual untuk menyapa para pelaku UMKM kunyit desa Sidoraharjo. Pihaknya menyatakan siap mendukung dari sisi hilir untuk mencarikan buyer potensial dan reputable di India, bekerjasama dengan Diskoperindag dan Bea Cukai Gresik dalam memberdayakan UMKM desa Sidoraharjo.
Sementara Santy, perwakilan dari Assoiasi Gading Emas menyatakan yang terpenting adalah mindset dan mental UMKM agar tetap konsisten teruji dalam menyelesaikan dan mengikuti kegiatan ekspor ini. "Kami dari assoiasi beserta diskoperindag dan klinik ekspor bea cukai gresik siap mendampingi sampai tuntas," tukasnya.
Direncanakan pada bulan oktober 2021 Wilayah Kecamatan Kedamean khususnya Desa Sidoraharjo sudah bisa melakukan ekspor kunyit baik secara mandiri maupun dikelola oleh BUMDes. Kegiatan tersebut disambut dengan suka cita oleh para petani dan UMKM Kunyit yang ada di Desa Sidoraharjo, saat ini nilai jualnya jauh dari yang diharapkan yang berkisar atara Rp. 800 – Rp.1000 /kg basah.
