Selasa, 10 March 2020 04:45 UTC
KEBAKARAN: Ruang laboratorium komputer MTS Karya Bakti yang juga satu yayasan dengan Madrasah Aliyah Syarif Hidayatulloh Desa Medali, Kecamatan Puri, Mojokerto.Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Ruang laboratorium komputer Madrasah Aliyah Syarif Hidayatulloh Desa Medali, Kecamatan Puri, Mojokerto ludes terbakar. Akibatnya sebanyak 23 unit komputer ikut terbakar dan tidak bisa digunakan Ujian Agama Nasional Sekolah kelas XII.
Dari informasi didapat, kebakaran tersebut terjadi Selasa 10 Maret 2020, sekitar pukul 02.00 WIB. Yang mengetahui pertama, salah seorang warga yang saat itu sedang melintas di jalan melihat kepulan asap membumbung tinggi dan api.
Insiden itu pun langsung dilaporkan ke Kepala Desa setempat, setelah itu ke petugas pemadam kebakaran. Untuk siswa kelas XII yang melangsungkan ujian terpaksa dipindah ke ruang laboratorium komputer MTS Karya Bakti, satu yayasan dengan MA Syarif Hidayatulloh.
"Setelah ada laporan, 20 menit kemudian Damkar dari Mojosari datang dua unit, dan langsung memadamkan ruang yang terbakar," kata Kepala Sekolah MA Syarif Hidayatulloh, Ahmad Faqih, saat dikonfirmasi, Selasa 10 Maret 2020.
BACA JUGA: Gedung DPR RI Kebakaran
Dari insiden kebakaran ini, kata Ahmad Faqih, terdapat empat ruang, dan paling parah di laboratorium. Sedangkan ruang kantor juga ikut terbakar sekitar 60 persen. Termasuk dua ruang kelas yakni Kelas XI dan Kelas X MA juga terbakar.
Untuk siswa kelas X dan XI sementara waktu diliburkan, karena ruangannya digunakan untuk melaksanakan ujian sampai Rabu 11 Maret 2020.
"Untuk kelas XII pelaksanaan ujian hari kedua ini, ujiannya mulai kemarin tanggal 9, 10, dan 11 esok. Walau kondisi peralatannya terbatas karena terbakar, dan dari Kemenag sudah memberikan solusi yang penting anak-anak tetap ujian dengan memakai lab. MTS Karya Bakti yang satu yayasan," katanya.
BACA JUGA: Banjir Bandang Bondowoso Disebabkan Kebakaran di Gunung Raung, 200 KK Mengungsi
Sementara, Kasi Penma Kemenag Mojokerto, M Zainut Tamam menjelaskan, puluhan siswa di MA Syarif Hidayatulloh tetap akan melaksanakan ujian agama nasional. Ujian tersebut dilaksanakan di ruangan kelas Madrasah Tsanawiyah (MTS) yang masih satu yayasan dengan sekolah.
"Kami ambil langkah agar anak-anak tetap bisa mengikuti UAMBN-BK Madrasah pada pagi hari ini. Kebetulan disini ada MTS yang juga mempunyai laboratorium komputer, jadi kami gunakan," ucap Zainut.
Pihaknya membagi ujian menjadi dua sesi, yakni sesi pertama pukul 09.00 WIB yang diikuti 18 siswa, di sesi kedua pukul 11.30 WIB akan diikuti 17 siswa. Pembagian waktu itu dilakukan karena jumlah komputer terbatas. Meskipun dibagi dua shift proses Ujian Agama di MA Syarif Hidayatulloh tetap berjalan dengan lancar.
"Dibagi dua shift, disesuaikan dengan jumlah siswa yang berjumlah hanya 35 siswa. Hari terakhir besok. Sesi pertama dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 10.30 WIB dan sesi kedua pukul 10.30 WIB sampai pukul 13.00 WIB," katanya.