Logo

RSUD Dr Soetomo Umumkan Jenazah Pengemudi Ojol Positif Covid-19

Reporter:,Editor:

Rabu, 10 June 2020 00:00 UTC

RSUD Dr Soetomo Umumkan Jenazah Pengemudi Ojol Positif Covid-19

no image available

JATIMNET.COM, Surabaya - Beredar video puluhan pengemudi ojek online (ojol) mendatangi RSUD Dr Soetomo, meminta agar pihak rumah sakit mengizinkan jenazah rekannya bisa dibawa pulang untuk dimakamkan.

Diketahui belakangan, pengemudi ojol perempuan tersebut mengalami kecelakaan diduga karena dijambret, Rabu 3 Juni 2020. Setelah mendapatkan perawatan ia meninggal, pada Minggu 7 Juni 2020.

Sempat dilakukan pemeriksaan dan ada indikasi yang mengarah ke pasien terpapar Covid-19. Pihak rumah sakit pun menyematkan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pada pengemudi ojol tersebut.

Direktur Utama Rumah Sakit Dr Soetomo dr Joni Wahyuhadi akhirnya mengumumkan bahwa yang bersangkutan menurut hasil swab PCR dinyatakan positif Covid-19. "Lah ini hasil swabnya, tapi baru diketahui setelah meninggal. Hasil swab positif," ujar Joni, Selasa 9 Juni 2020 malam.

BACA JUGA: Surabaya Raya Masuk Masa Transisi Pasca PSBB

Ia menjelaskan, pasien ini merupakan rujukan dari salah satu rumah sakit swasta di Surabaya. Sebelum dipindahkan di RSUD Dr Soetomo, tim medis di rumah sakit swasta menemukan gejala mirip Covid-19 dengan menerapkan deteksi menggunakan CT-Scan.

Ditemukan ada gambaran bercak putih yang biasa disebut sebagai ground glass opacity di paru-parunya. Tim medis menyakini ada gejala yang mirip pada penderita virus SARS CoV-2. Pasien lantas dirujuk ke RSUD Dr Soetomo.

Joni mengakui, pasien ini sempat dilakukan rapid test, hasilnya non reaktif. Namun karena ada gejala hasil dari CT-scan, pemeriksaan secara swab PCR dilakukan. "Pasien ini ternyata resiko tinggi menderita Covid-19. Kemudian di swab," terangnya.

Hanya saja, sebelum hasil swab keluar, pengemudi ojol itu meninggal. Hasilnya kemudian keluar bahwa positif Covid-19. Karena itu, Joni mengingatkan kepada masyarakat bahwa hasil rapid test tidak bisa dianggap sebagai diagnosis. Hasil non reaktif belum keputusan final.

BACA JUGA: Jatim Pilih Plasma Konvalesen untuk Sembuhkan Pasien Covid-19 Parah

"Jadi mohon kawan-kawan ingatkan kepada masyarakat, rapid negatif tetap bisa menderita covid. Justru yang rapid negatif itu yang harus kita waspadai, karena antibodinya belum terbentuk," katanya.

Sekadar diketahui, setelah rekan-rekan dan keluarga almarhumah perempuan driver ojol itu protes dengan mendatangi rumah sakit, pihak rumah sakit pada akhirnya menyerahkan jenazah kepada mereka.

Puluhan rekan-rekan dan keluarga almarhumah nekat memakamkan jenazah itu tanpa protokol Covid-19. Meski demikian, sebelum diserahkan, pihak rumah sakit sudah memulasarakan jenazah dengan protokol Covid-19.