Kamis, 27 June 2019 15:43 UTC
Ilustrasi: Gilas Audi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Instalasi Rawat Intensif dan Reanimasi RSUD dr Soetomo, Hardiyono memperkirakan kondisi Wali Kota Tri Rismaharini akan membaik dalam satu pekan ke depan.
Prediksi tersebut mengacu pada kondisi Tri Rismaharini selama dirawat di ICU RSUD dr.Soetomo. Diterangkan Hardiyono bahwa kondisi organ tubuh Risma, sapaan Tri Rismaharini dalam kondisi yang baik.
“Jantungnya bagus, fungsi saluran pencernaanya juga bagus, semua kondisinya membaik. Kami berusaha mempertahankan kondisi yang baik ini,” kata Hardiyono saat jumpa pers di Gedung Bedah Pelayanan Terpadu, Kamis 27 Juni 2019.
Selain itu, Risma juga dilaporkan telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga. Pihak rumah sakit juga berupoaya melakukan pemulihan kondisi orang nomor satu di pemerintahan Surabaya itu.
BACA JUGA: Khofifah: Beri Perawatan Terbaik untuk Bu Risma
Hardiyono menjelaskan perawatan yang diberikan kepada Risma mengacu sesuai SOP. Salah satunya memasang support organ fungsional untuk menjaga kestabilan kondisi tubuh dan juga pernafasan Risma.
Hardiyono menjelaskan selama merawat Risma, pihaknya memasang alat bantu makan dan pernapasan. Dipasangnya alat bantu nafas ini disebabkan Risma memiliki riwayat asma.
“Memang alat bantu makan dan pernapasan itu tidak nyaman. Tapi kami berupaya memberi rasa nyaman untuk setiap pasien,” lanjut Hardiyono.
Membaiknya kondisi Risma juga ditandai dengan pemberian oksigen 60 persen. Sebelumnya pihak rumah sakit memberikan oksigen 100 persen.
BACA JUGA: Masih di ICU, Risma Bisa Berkomunikasi dengan Keluarga
Jika melihat kondisi saat ini, pihak rumah sakit optimistis kondisi Risma diprediksi pulih dan bisa beraktivitas kembali dalam satu minggu ke depan. “Kalau bisa membaik kurang dari satu minggu. Mudah-mudahan tidak sampai satu minggu,” harap dia.
Pihak rumah sakit telah mempercayakan kepada Kepala Bidang Humas M.Fikser sebagai juru bicara. Sebab pihak rumah sakit akan menjaga privasi kondisi maupun sakit yang diderita pasien.
“Jika pasien tidak bisa berkomunikasi, maka keluarganya yang berhak menyampaikan. Kebetulan keluarga Bu Risma memandatkan kepada Pak Fikser,” tutupnya.