Logo

Risiko Rokok Elektrik Terhadap Kesehatan Paru-paru

Reporter:

Minggu, 09 June 2019 07:46 UTC

Risiko Rokok Elektrik Terhadap Kesehatan Paru-paru

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebuah penelitian menyebutkan rokok elektrik atau vape memiliki tingkat bahaya yang tidak sama dengan rokok tembakau. Meskipun keduanya memiliki dampak batuk dan rentan terhadap berbagai penyakit paru-paru.

Peneliti di University of Kansas Medical Center menyebutkan vape atau rokok elektrik memiliki tingkat yang lebih merugikan penggunanya.

Pengguna rokok elektrik secara bertahap mengalami penumpukan dahak, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit paru-paru lainnya, meningkatkan risiko batuk, dan berpeluang terkena penyakit asma maupun bronkitis kronis.

Profesor kedokteran paru-paru dan perawatan kritis di University of Kansas Medical Center, Matthias Salathe menyatakan bahwa mengisap nikotin mungkin tidak berbahaya seperti yang seharusnya, namun risikonya lebih cepat pada pengguna rokok elektrik. 

BACA JUGA: KPPBC Ancam Tindak Penjual Vape tanpa Pita Cukai

Dari penelitian yang dilakukan Matthias Salathe, seperti diungkap Dailymail.co.uk, 7 Juni 2019 menyebutkan bahwa vape atau rokok elektrik juga memiliki nikotin.

“Studi ini tumbuh dari penelitian tim tentang pengaruh asap tembakau pada pembersihan lendir dari saluran udara,” katanya.

Pertanyaannya adalah, apakah vape yang mengandung nikotin memiliki efek negatif pada kemampuan untuk membersihkan sekresi dari saluran udara yang mirip dengan asap tembakau?

Matthias Salathe mengungkapkan bahwa mengisap nikotin dari rokok elektrik menyebabkan disfungsi mukosiliar atau penumpukan lendir yang membandel. Itu adalah menjadi ciri khas penyakit paru-paru.

BACA JUGA: Ini Dampak dan Bahaya dari Rokok Elektrik

“Ini adalah salah satu aspek asma yang disebut penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan fibrosis kistik, serta menyebabkan sesak napas, batuk, begitu juga dengan sesak,” lanjutnya.

Nikotin dalam rokok elektrik, lanjutnya, memperlambat laju di mana saluran udara dapat membersihkan lendir, mendehidrasi cairan saluran napas, dan membuat lendir lebih lengket. Akibatnya, bronkus, yang mengarah ke paru-paru lebih lemah dan kurang siap menangkis infeksi atau serangga. 

“Studi kami mempertanyakan rokok elektrik sehubungan dengan bronkitis kronis. Menurut kami, vaping meningkatkan risiko bronkitis kronis,” tegas Dr Salathe.