Logo

Ribuan Orang di Surabaya Dinyatakan Negatif Hasil Rapid Test, 347 Positif Covid-19

Reporter:,Editor:

Selasa, 26 May 2020 13:00 UTC

Ribuan Orang di Surabaya Dinyatakan Negatif Hasil <em>Rapid Test, </em>347 Positif Covid-19

RAPID TEST. Rapid test massal terus dilakukan di Kota Surabaya, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sudah tercatat 21.203 warga yang menjalani rapid test. Ilustrator: Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya - Rapid test massal terus dilakukan di Kota Surabaya, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hingga Senin 25 Mei 2020, sudah tercatat 21.203 warga yang menjalani rapid test.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, dari angka tersebut sebanyak 2.080 diantaranya hasilnya reaktif dan langsung dilakukan pemeriksaan swab.

“Dari 2.080 itu, yang sudah di swab sebanyak 1.155 orang. Sekarang sudah keluar hasilnya sebanyak 710 orang,” kata Fikser di Balai Kota Surabaya, Selasa 26 Mei 2020.

Fikser menyatakan, hasil swab 710 orang tersebut, terdiri dari 347 positif dan 363 sisanya adalah warga dengan hasil negatif. Namun, ia mengaku saat ini tengah menunggu sisa hasil swab yang belum keluar berjumlah 445 orang.

BACA JUGA: Banyak Warga Menghilang saat Rapid Test Covid, Petugas Lakukan Strategi Ini

“Kita menunggu hasil (swab) tersebut. Mudah-mudahan secepatnya kita dapat menggunakan mobile PCR. Hasil swabnya sekitar 45 menit sudah bisa keluar,” ia menjelaskan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Surabaya ini juga menjelaskan, 21.203 orang yang telah dilakukan rapid test itu terdiri dari 2.969 tenaga kesehatan (nakes), 819 orang dalam pemantauan (ODP), 257 pasien dalam pengawasan (PDP), 12.617 orang tanpa gejala (OTG), serta orang dengan resiko (ODR) 4.541 orang.

“Semuanya dalam pantauan kami,” ia memaparkan.

Menurutnya, untuk memastikan pasien itu benar-benar sembuh dan bebas dari Covid-19, minimal mereka sudah dilakukan pemeriksaan swab dengan hasil negatif selama dua kali berturut-turut.

“Yang belum 2 kali swab negatif ya belum dikatakan sembuh. Baru setelah swab 2 kali negatif berturut-turut,” ia menandaskan.