Logo

Razia “Manusia Silver”, Masyarakat Diimbau Tak Beri Pengemis Jalanan

Reporter:,Editor:

Rabu, 17 November 2021 11:40 UTC

Razia “Manusia Silver”, Masyarakat Diimbau Tak Beri Pengemis Jalanan

DITERTIBKAN. Petugas Satpol PP Jember menertibkan pemuda "manusia silver" yang mengemis di jalanan, Rabu, 17 November 2021. Foto: Satpol PP Jember

JATIMNET.COM, Jember – Tren ‘manusia silver’ yang meminta uang di jalanan terus menyebar dan tidak hanya di kota-kota besar. Hal ini pula yang mendorong Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Jember mulai merazia keberadaan ‘manusia silver’ yang marak di beberapa sudut pusat kota Jember. 

Istilah ‘manusia silver’ adalah orang yang mengecat seluruh tubuhnya dengan cat warna silver untuk menarik perhatian di tempat publik.

“Memang trennya ini merata di banyak kota secara hampir bersamaan. Tetapi tadi kita tidak hanya menyasar ‘manusia silver’, juga yang masuk dalam cakupan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) seperti badut, pengemis, gelandangan, dan pengamen,” ujar Kasi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan Satpol PP Kabupaten Jember Erwin Prasetyo, Rabu, 17 November 2021. 

BACA JUGA: Masih Banyak Anak Jadi Pengemis dan Pengamen, DPRD Situbondo Soroti Predikat Kabupaten Layak Anak

Pada razia sepanjang hari Rabu ini, Satpol PP mendapati setidaknya enam pengemis ‘manusia silver’. Mereka kemudian diberi pembinaan dan dilepas. 

“Ke depan, Satpol PP juga akan bersinergi dengan OPD lain seperti Dinas Sosial dan sebagainya agar hasil dari razia bisa berkesinambungan seperti pemberian pembinaan dan keterampilan terhadap mereka yang mengemis di jalanan. Tidak hanya ditangkap lalu dilepas saja,” tutur Erwin. 

Razia tersebut dilakukan demi keselamatan bersama bagi pengemis, anak jalanan, dan pengemudi kendaraan bermotor. 

BACA JUGA: Satpol PP Jember Gelar Razia, Gelandangan dan ODGJ Diberi Vaksin

“Cukup berbahaya, misalkan lampunya sudah berganti dari merah ke hijau, namun mereka terlambat minggir. Itu yang kita antisipasi,” kata Erwin.

Satpol PP Jember juga mengimbau masyarakat agar tak memberikan uang kepada para pengemis di jalanan. Kedermawanan masyarakat sebaiknya disalurkan kepada lembaga sosial yang telah resmi dan terpercaya agar manfaatnya lebih berkelanjutan. 

“Sebab itu justru akan menyuburkan praktik mengemis. Akan ada anggapan lebih menguntungkan mengemis daripada bekerja,” kata Erwin.