Kamis, 01 September 2022 23:40 UTC
KEBAKARAN HUTAN. Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Ponorogo. Foto: Gayuh/Dokumen
JATIMNET.COM, Madiun – Petugas Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Dan Sekitarnya (DS) mulai mengantisipasi kebakaran hutan yang berpotensi terjadi saat musim kemarau. Koordinasi dengan satgas pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Dalkarhutla) Kabupaten Magetan dijalankan.
Satgas itu terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kehutanan, Satpol PP, Lembaga Masyarakat Desa Hutan, kepolisian, dan TNI AD.
“Dengan bersinergi antarinstansi tentu akan mempermudah koordinasi dalam penanganan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan cepat teratasi,” kata Administratur KPH Lawu DS Loesy Triana dalam keterangannya, Kamis 31 Agustus 2022.
BACA JUGA : Pandemi COVID-19, Karhutla di Ponorogo Menurun Drastis
Para pihak tersebut juga mengajak masyarakat untuk ikut menjaga hutan. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan melapor kepada petugas Perhutani ketika kebakaran terjadi. “Karena bencana merupakan tugas dan tanggung jawab bersama,” ujar Loesy.
Wakil Bupati Magetan Nanik Endang Rusmini mengatakan bahwa koordinasi antar instansi penting dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. Maka, perlu upaya yang terus menerus dijalankan untuk mengedukasi masyarakat agar ikut menjaga dan tidak membakar hutan.
“Kami berharap penyiapan tandon air yang bisa menampung kapasitas 15 meter kubik pada lokasi-lokasi yang terdapat akses masyarakat lebih banyak (wisata, jalur-jalur pendakian, perbatasan hutan dengan perkampungan, lokasi yang disinyalir rawan kebakaran hutan),” ia menjelaskan.