Logo

Ratusan Kubik Kayu Jati di Bojonegoro Terendam Banjir

Reporter:

Rabu, 06 March 2019 15:26 UTC

Ratusan Kubik Kayu Jati di Bojonegoro Terendam Banjir

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Bojonegoro – Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro memastikan ratusan balok kayu jati berbagai ukuran yang terendam air banjir akibat hujan sehari lalu tidak akan rusak.Ratusan kayu jati tersebut tersimpan di kawasan Tempat Penimbunan Kayu (TPK) di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota.

“Balok kayu jati yang ada di TPK, sekitar 800 meter kubik. Meskipun terendam air banjir tidak rusak,” kata Administratur KPH Bojonegoro Dewanto, Rabu 6 Maret 2019.

Genangan banjir yang merendam kawasan TPK dengan kedalaman berkisar 0,50-1,5 meter itu mengakibatkan ratusan balok-balok kayu jati mengambang menutupi jalanan. Akibat kawasan TPK yang terendam banjir, membuat tidak ada kegiatan truk yang mengangkut kayu jati.

Menjawab pertanyaan awak media, Dewanto menegaskan pengawasan kayu jati yang terendam banjir di TPK sudah ada petugas khusus yang menjaga. Bahkan pada saat banjir mulai surut, balok-balok kayu itu akan dikumpulkan kembali.

BACA JUGA: BPBD Bojonegoro Minta Waspadai Banjir dan Tanah Longsor

Budi Purnomo, seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, yang rumahnya menempati tanah TPK menjelaskan kawasan setempat terendam air banjir sejak Rabu dini hari.

“Air datang dengan cepat pagi dini hari tadi kemudian merendam kawasan TPK, termasuk pemukiman warga,” katanya, yang dibenarkan sejumlah warga lainnya.

Dia menyebutkan di tanah TPK di desa setempat tercatat 60 kepala keluarga (KK) dengan jumlah sekitar 200 jiwa, yang di antaranya sudah mengungsikan 10 warga.

Adapun Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, mengatakan pompa air di Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota, yang berfungsi membuang air genangan banjir di kota ke Bengawan Solo sudah dihidupkan. “Pompa air di Karangpacar sudah dihidupkan," ucapnya.

BACA JUGA: Pemkab Bojonegoro Segera Perbaiki Darurat Jembatan Maor

BPBD, lanjut dia, juga sudah menyiapkan berbagai kebutuhan, seperti karung, pasir, juga bahan lainnya untuk menututp doorlats atau pintu lintas rumah penduduk yang menjebol tanggul, karena ketinggian air Bengawan Solo akan masuk siaga merah.

Sesuai data ketinggian air Bengawan Solo di taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, mencapai 14,35 meter (siaga kuning) dan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, 27,47 meter, Rabu pukul 19.00 WIB.

“Kondisi Bengawan Solo masih terkendali. Warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, yang dievakuasi bukan disebabkan luapan Bengawan Solo, tapi banjir genangan air hujan dari wilayah selatan,” ucapnya. (ant)