Senin, 29 July 2024 06:00 UTC
WORKSHOP. Ratusan guru di Kabupaten Probolinggo mengikuti workshop inovasi pembelajaran 5.0 dan AI, Sabtu-Senin, 27-29 Juli 2024. Foto: Dinas Kominfo Kab. Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sebanyak 300 orang guru dari jenjang TK, SD, dan SMP di Kabupaten Probolinggo mengikuti workshop inovasi pembelajaran 5.0 dan Artificial Intelligence (AI).
Workshop digelar Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang dan Bravo VIEC Malang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo dan berlangsung Sabtu hingga Senin, 27-29 Juli 2024.
Ratusan peserta dibagi dalam tiga kelas dan masing-masing diikuti 300 orang guru TK, SD, dan SMP. Di hari pertama, 600 orang guru mengikuti kegiatan dibagi menjadi dua kelas, yakni 300 orang di KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo dan 300 orang di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo.
Sementara hari kedua, 300 orang guru berkumpul di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo. Selama kegiatan, mereka mendapatkan materi tentang inovasi pembelajaran 5.0 dan AI dari narasumber yang berasal dari Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
BACA: Kampus Diimbau Terapkan LMS Online dan Kecerdasan Buatan
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi melalui Sekretaris Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Yunita Nur Laili mengatakan workshop inovasi pembelajaran 5.0 dan AI sangat sesuai dengan kebutuhan guru dalam mengimplementasikan AI dalam pembelajaran.
“Diharapkan kegiatan ini dapat mempermudah guru dalam menyusun bahan ajar bagi murid, serta merangsang pengembangan keterampilan siswa untuk berpikir lebih kritis dan kreatif,” ujar Yunita.
Yunita menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi murid sedini mungkin. “Di tengah kemajuan teknologi secanggih 5.0, tetap harus memiliki pondasi karakter budi pekerti yang baik sehingga sebagai manusia tetap menjadi pengendali bagi perkembangan teknologi itu sendiri,” katanya.
Sementara itu, Manager Bravo VIEC Malang, Zainullah, menyampaikan kegiatan ini bertujuan memudahkan para guru dalam melaksanakan program-program pendidikan, terutama terkait dengan pembuatan modul dan AI.
“Inovasi pembelajaran 5.0 lebih menitikberatkan pada masyarakat. Ketika teknologi sudah berkembang pesat di era 4.0, maka era 5.0 hadir untuk mengimbanginya, karena era 4.0 lebih fokus pada industri, sedangkan 5.0 lebih pada manusianya,” kata Zainullah.
BACA: Datangkan Pakar dari AS, UK Petra Gelar Sharing Kekuatan Data dan Kecerdasan Buatan
Menurut Zainullah, peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi, sehingga era 5.0 lebih berfokus pada masyarakat.
"Guru harus bisa mengendalikan teknologi. Harapannya, guru yang telah mengikuti workshop ini mampu mengimplementasikan nilai-nilai keguruan dalam perkembangan teknologi dari era 4.0 ke 5.0. Guru harus melek IT agar dapat mempraktikkan beberapa hal di lembaga masing-masing, sehingga tidak ada lagi guru yang beralasan gaptek dengan bantuan AI,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini akan diadakan sesi online meeting karena masih ada beberapa aplikasi yang harus dikuasai. Dengan demikian, ada tiga aplikasi melalui luring dan tiga aplikasi lainnya melalui online meeting.
Setelahnya akan ada enam hari pemantapan melalui grup WhatsApp (WAG) bagi yang belum paham melalui luring maupun daring. Baru kemudian mereka akan mendapatkan sertifikat dan tiket wisata ke Hawai Waterpark Malang.