Jumat, 25 October 2019 01:42 UTC
Ketua panita peringatan puncak Hari Santri KH Abdussalam Sokhib (tengah). Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - PWNU Jawa Timur menggelar peringatan puncak Hari Santri, Minggu 27 Oktober 2019 di sepanjang Jalan Masjid Agung dan halaman Kantor PWNU Jatim.
Sejumlah tokoh yang berlatar belakang santri dijadwalkan hadir, seperti Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Panitia Hari Santri PWNU Jatim, KH Abdussalam Sokhib menyebutkan keduanya diundang sebagai seorang santri.
Namun tanpa menteri agama, yang memang tidak diundang. Karena bukan santri, PWNU tak mengundang Fachrul Razi.
BACA JUGA: Demi Bakti Tolak Tawaran Menteri
“Menteri agama, saya belum pernah tahu beliau pakai sarung jadi karena nanti khawatir tak sampai undangannya. Jadi belum dulu lah. Kecuali menunjukkan KTS (Kartu Tanda Santri) nya tahun depan bisa kami undang," ujar Ketua Panitia Hari Santri PWNU Jatim, KH Abdussalam Sokhib, Kamis 24 Oktober 2019.
Sejak diangkat oleh Presiden RI Joko Widodo, Menteri Agama Fachrul Razi menuai banyak protes dari kiai NU. Latar belakangnya yang militer dipertanyakan. Fachrul pernah menjabat wakil panglima TNI, dan juga pernah tercatat sebagai Pengurus Besar Matlaul Anwar.
KH Abdussalam Sokhib atau yang akrab disapa Gus Salam itu menyebut bisa konfirmasi langsung ke PBNU terkait hal tersebut. “Itu kan yang bisa berkomunikasi dengan pemerintah PBNU,” kata Gus Salam.
BACA JUGA: Risma Sebut Megawati dan Puan Pernah Menawarkan Kursi Menteri
Apakah Menteri Agama bukan Kader NU?, Gus Salam mengaku belum tahu profil Fachrul Razi. Tetapi yang jelas bukan kader. Karena, definisi kader itu yang pernah aktif di organisasi Nahdlatul Ulama baik di tingkat ranting ataupun desa sampai di tingkat pusat. Apakah itu ansor atau IPPNU atau yang lain.
"Kalau tidak punya kualifikasi ini tentu belum, tapi kalau mengaku warga ya monggo karena tidak ada yang bisa melarang menjadi warga NU,” tandasnya.
BACA JUGA: Jokowi Umumkan Susunan Kabinet
Sekadar diketahui, Santri Culture Night Carnival bakal diramaikan sembilan penampilan seni, budaya, religi kemudian prestasi dari NU. Di antaranya, Gandrung Seblang Subuh yang dimodifikasi hingga kultur santrinya tetap terjaga.
Lalu ada jaranan dan reog, musik tradisional ul daul, serta tari remo. Kemudian penampilan barongsai serta drumband dari TNI AL yang akan membawakan lagu Syubbanul Wathon dan ditambah liwetan akbar 10 ribu santri.