Puskesmas Licin Banyuwangi Jadi Rujukan Pasien Ganguan Jiwa, Pemicu Masalah Ekonomi

Ahmad Suudi

Reporter

Ahmad Suudi

Rabu, 6 Oktober 2021 - 06:00

puskesmas-licin-banyuwangi-jadi-rujukan-pasien-ganguan-jiwa-pemicu-masalah-ekonomi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Perkembangan ekonomi Kabupaten Banyuwangi yang ditopang pertanian, pariwisata dan sektor lain masih menyisakan masalah. Lantaran pasien dengan gangguan jiwa yang masuk ke Puskesmas Licin, di Kecamatan Licin, ternyata paling banyak dipicu masalah ekonomi.

Hal itu disampaikan Kepala Puskesmas Licin dr Nira Ista Dewi, meskipun tidak merinci data jumlah orang dengan gangguan jiwa tersebut. Kendati demikian, belum ditemukan kaitan dampak pandemi Covid-19 dengan pasien yang masuk ke tempat kerjanya tersebut.

"Terkait gangguan jiwa pada umumnya gak ada terkait masa pandemi. Persoalan utama karena ekonomi, yang paling banyak," kata Nira, Selasa, 5 Oktober 2021.

Dia menerangkan saat ini pihaknya merawat inap enam orang dengan gangguan jiwa, dimana tiga orang gaduh gelisah dan lainnya tenang. Selain itu banyak juga pasien yang memilih rawat jalan karena keluarga merasa mampu merawatnya sendiri.

Baca Juga: Pemdes dan Puskesmas di Banyuwangi Jemput Bola Vaksinasi Terhadap Difabel 

Puskesmas Licin kerap disebut rumah sakit jiwa karena melayani rawat inap dan pengobatan untuk orang dengan gangguan jiwa. Puskesmas lain di Banyuwangi juga mampu memberikan pengobatan orang dengan gangguan jiwa dengan cara rawat jalan saja.

Pihaknya juga menyediakan ruang isolasi untuk pasien dengan kondisi yang berbahaya. Biasanya pasien yang mengalami depresi merasa gelisah, berbuat gaduh, hingga berupaya melukai diri sendiri diisolasi di ruang tersebut hingga lebih tenang dan tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Sebelum masuk ruang isolasi mereka menjalani pemeriksaan pakaian dan barang bawaan untuk mencegah masuknya benda yang bisa dimanfaatkan menyakiti diri sendiri. Setelah cukup aman pasien akan melanjutkan perawatan di ruangan bersama pasien lainnya.

"Yang kasus bunuh diri rata rata rentang usia produktif 18 sampai 30 tahun. Faktor utama tetap ekonomi, dan merembet ke persoalan keluarga," kata Nira lagi.

Baca Juga