Logo

Purna Tugas, Wali Kota Surabaya Pamit

Reporter:,Editor:

Selasa, 16 February 2021 11:40 UTC

Purna Tugas, Wali Kota Surabaya Pamit

PAMIT: Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana berpamitan secara langsung kepada Kepala OPD dan Camat di lingkup Pemkot Surabaya, Selasa 16 Februari 2021.

JATIMNET.COM, Surabaya - Mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana berpamitan secara langsung kepada Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Camat di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Acara perpisahan dan berpamitan ini berlangsung di ruang sidang wali kota lantai II Balai Kota Surabaya, Selasa 16 Februari 2021 sore. Momen itu tampak berselimut suasana haru. Apalagi, ketika Whisnu menghampiri satu persatu pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang hadir kala itu.

Dalam kesempatan itu, kata pertama yang dilontarkan Whisnu adalah ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada segenap pejabat dan ASN di lingkup Pemkot Surabaya. Menurutnya, selama 6 tahun mengabdi di Pemkot Surabaya, kinerja seluruh jajarannya sangat luar biasa.

"Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran OPD, ASN dan non ASN di Pemkot Surabaya yang telah bekerja luar biasa untuk Surabaya. Saya izin pamit, mohon maaf juga bila selama ini saya ada yang salah, karena apapun manusia hidup pasti ada salah dan dosa," kata Whisnu, Selasa 16 Februari 2021.

Baca Juga: Jadi Wali Kota Surabaya Tujuh Hari, Whisnu Lakukan Revisi Anggaran untuk Covid-19

Ia mengaku mengumpulkan pejabat serta camat karena hari ini merupakan hari terakhir ia mengabdikan diri di lingkup pemkot. Sebab, besok ia harus purna tugas. Namun, pria yang akrab disapa WS ini tak lupa berpesan kepada seluruh jajaran di lingkup Pemkot Surabaya agar terus bekerja mengabdikan diri untuk warga Kota Pahlawan.

"Saya ingin tetap berpesan kepada semua OPD agar nanti ke depan mereka terus bekerja dengan niatan mengabdikan diri untuk rakyat Surabaya," ia mengingatkan.

Selama mengabdi di pemkot, Whisnu mengakui bahwa jajarannya telah bekerja sangat maksimal dan luar biasa. Hal ini pun terbukti dalam implementasi penanganan Covid-19 dan vaksinasi di Kota Pahlawan yang luar biasa.

"Tadi pagi saya sampai dapat penghargaan juga dari Pak Menko PMK yang diserahkan tadi atas inisiatif kita untuk menggelar donor plasma konvalesen di Kota Surabaya dan hari ini tertinggi di Indonesia," ia menerangkan.

Baca Juga: Jadi Wali Kota Surabaya Definitif, Ini Komitmen Whisnu

Kepada seluruh jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kota Surabaya, tak lupa Whisnu juga menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang telah berjalan selama ini. Bagi dia, Forkopimda Surabaya telah bekerja sangat luar biasa untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang di Kota Pahlawan.

"Seluruh jajaran Forkopimda Surabaya sangat luar biasa. Kita bekerja bahu membahu untuk menyelesaikan masalah di Kota Surabaya ini," ia mengungkapkan.

Selama 6 tahun mengabdi, Whisnu juga mengaku memiliki kesan tersendiri. Ia menilai, Surabaya telah bertransformasi menjadi kota metropolitan yang berkembang pesat dan mampu sejajar dengan kota-kota besar di seluruh dunia.

"Saya melihat Surabaya memang betul-betul berpacu, berlari untuk mengejar tujuan yang luar biasa untuk rakyat Surabaya. Makanya tidak lagi bicara tingkat regional atau nasional, kita berbicara di tingkat internasional," ia menuturkan.

Baca Juga: Tinjau Tiga Lapangan Latihan GBT, Whisnu: Progres Sesuai Target

Apalagi, dalam dua tahun ke depan, Kota Surabaya menjadi salah venue pelaksanaan Piala Dunia U-20. Bagi Whisnu, ini adalah gelaran yang luar biasa. Ia berharap, dalam jeda 2 tahun ini persiapan yang dilakukan Pemkot Surabaya bisa lebih baik lagi.

"Saya prediksi bulan depan atau April sudah selesai semua persiapan. Kita harapkan jeda 2 tahun ini bisa lebih baik lagi dan kita sebagai tuan rumah memberikan kesan yang luar biasa," ia menekankan.

Meski ke depan Whisnu tak lagi bekerja di lingkup Pemkot Surabaya, namun ia memastikan bakal terus mengabdikan diri untuk warga Kota Pahlawan. Terlebih, selama 6 tahun mengabdi, cukup banyak kesan dan arti pelajaran hidup yang telah dia dapatkan.

"Artinya pengabdian ini tak akan berakhir hanya karena jabatan. Saya akan terus mengabdi buat rakyat Surabaya, dimanapun saya dan apapun posisi saya. Artinya memang hidup ini sudah dari awal saya niatkan untuk sebuah pengabdian untuk manusia, untuk warga Surabaya dan rakyat Indonesia," ia memungkasi.