Logo

Puluhan Penerima BPUM Kesal dengan Pelayanan BNI

Warga Harus Antri dari Malam Hingga Subuh
Reporter:,Editor:

Senin, 19 April 2021 09:00 UTC

Puluhan Penerima BPUM Kesal dengan Pelayanan BNI

PENERIMA BPUM: Suasana penerima BPUM yang harus rela antri dari Minggu malam 18 April 2021 hingga Senin pagi, 19 April 2021. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Puluhan warga yang menerima Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk Usaha Menengah (BPUM) tahap dua merasa kesal dengan sistem pelayanan BNI di Jalan Mojopahit, Kota Mojokerto. Pasalnya, saat mereka mau mengambil nomor antrian BLT harus antri berjam-jam dari malam hingga subuh, Senin, 19 April 2021.

Seperti yang diungkapkan Ifa warga Mojokerto ini mengaku, mendapatkan BLT itu dirinya harus rela antri sejak Minggu malam, 18 April 20210 sekitar pukul 23.00 WIB. Ia melakukan pendataan nomor antrian pengambilan secara swadaya agar warga yang datang berjumlah 50 bisa mendapatkan kartu nomor antrian.

Sedangkan pelayanan pengaktifan blokir pencairan Banpres BPUM sendiri baru bisa terlayani pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB siang dengan jatah pencairan hanya 50 penerima setiap harinya dari total sekitar 3.000 orang.

"Tadi bilangnya disuruh data 50 dibagi kartunya, tau gitu tadi direkam. Ini sudah dapat 50, tadi ngomonya gitu, terus dibagi. Terus yang 51 ke atas buat Selasa, ojo mencla mencle lah," cetusnya ke security BNI yang bernama Budi S, di luar pagar Bank sekitar pukul 01.00 WIB, Senin, 19 April 2021.

Baca Juga: IMB Tak Diubah, Satpol PP Segel Kantor Kas BNI Mojokerto

Ia menyebut, dirinya kemarin sekitar pukul 02.00 WIB pagi sudah datang untuk mengambil nomor antrian tapi tak kebagian. Alhasil, dirinya harus mencoba peruntungan lagi. Lantaran diminta kembali datang Senin, 19 April pukul 00.00 WIB.

"Udah kemaren gak dapat, terus disuruh ke sini sekarang jam 12.00 (malam) juga gak dapat. Gak kasian orang. Sudah nunggu lama-lama, harusnya yang didata hari ini terima aja. Kalau ada yang datang baru lagi dibuat data besoknya lagi," keluhnya kesal.

Sedangkan security berdalih pengumuman pembagian nomor antrian dilakukan sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB pagi sesuai dengan aturan yang baru diterapkan. Untuk itu, dirinya memang meminta ibu-ibu mengkoordinir antrian tersebut hingga mencapai target 50 warga penerima Banpres BPUM perharinya.

Namun, pembagian nomor antrian tetap dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Yakni, pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB setiap harinya selama pelayanan pengaktifan pemblokiran dana dilakukan.

Baca Juga: Satpol PP dan DPTSMP Sebut BNI Kantor Kas Sudah Urus IMB

"Kalau kasihan ya kasihan Bu, cuman aturannya sudah seperti ini. Kesepakatannya jam 05.00 nanti," imbuh Security yang menampik pembagian nomor antrian di awal jadwal atau kuota 50 terpenuhi.

Puluhan warga inipun kecewa, mereka terpaksa hanya menyerahkan data nomor antrian warga yang dibuat atas inisiatif sendiri di selembar kertas yang sempat ingin dibuang warga. Karena dianggap percuma dilakukan pendataan secara swadaya.

Mereka pun harus gigit jari menunggu hingga jadwal pembagian yang sudah ditentukan tiba empat jam kemudian. Beberapa diantaranya rela menunggu waktu pembagian nomor antrian tiba, lantaran jarak yang ditempuh juga cukup jauh.

"Mau gimana lagi, harus balik lagi ke sini nanti jam 05.00. Pulang dulu saya, nyiapkan sahur suamilah apalagi suami gak bisa jalan. Daripada nunggu di sini, kasian suami saya," ucap Yuni, 40 tahun warga Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Uang Rp19 Juta di BNI Kena Skimming ATMWartawan Antara Terancam Batal Nikah

Berbeda dengan pasangan suami istri yang memiliki usaha jahit di Kelurahan Prajuritkulon, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto. Mereka berdua memilih menunggu di depan pagar Kantor BNI sampai jadwal pembagian nomor antrian pencairan BPUM tahap dua sebesar Rp 1,2 juta dimulai.

Agus Subadrio, 38 tahun dan istrinya Reni Wijayanti, 37 tahun merupakan anggota Koperasi Mekar yang mendapatkan fasilitas Banpres BPUM tahap kedua.

"Kami milih tunggu di sini saja, anak-anak di rumah sama neneknya. Takut gak kebagian nomor urut, sehari cuman 50 orang saja," pungkasnya yang rela memarkirkan motornya di depan pagar Kantor BNI dan berdiri menunggu waktu pengambilan yang sudah ditentukan manajemen.