Logo

Puluhan Grup Reog Mulai Beradu Kreativitas di FNRP ke-30 Ponorogo

Reporter:,Editor:

Rabu, 18 June 2025 00:00 UTC

Puluhan Grup Reog Mulai Beradu Kreativitas di FNRP ke-30 Ponorogo

Pementasan Reog Ponorogo di pembukaan FNRP XXX di panggung utama Alun-alun Ponorogo. Foto: Satria

JATIMNET.COM, Ponorogo – Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX atau yang ke-30 resmi dimulai pada Selasa, 17 Juni 2025. Sebanyak 65 grup reog dari seluruh Indonesia yang akan beradu kreativitas guna memenangkan piala Presiden RI.

Dari puluhan grup reog itu, 24 di antaranya berkategori kelompok remaja dari sejumlah sekolah di Ponorogo. Sedangkan, 41 lainnya merupakan reog dewasa dari seluruh Indonesia.

Puluhan grup reog tersebut akan tampil di panggung utama Alun-alun Ponorogo hingga 27 Juni mendatang.

Dalam pembukaan FNRP sekaligus rangakaian acara Grebeg Suro ini dihadiri Stafsus Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya Kementrian Kebudayaan (Kemenbud) RI Basuki Teguh Yuwono.

Ia menyerahkan piagam dari Unesco setelah Reog Ponorogo resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

“Ini bukti nyata, ketika reog ini dibukukan oleh Unesco tentu menjadi kerja keras semua yang digawangi oleh pak bupati, Pemkab Ponorogo, semua pihak yang terlibat, dan masyarakat pendukungnya, untuk reog tetap aktif,” katanya. 

BACA: Yovie Widianto Optimis Monumen Reog Bakal Angkat Indonesia di Panggung Global

Basuki menuturkan bahwa reog tidak hanya ada di Ponorogo. Namun, hampir di seluruh Indonesia hingga dunia sudah sangat lekat dengan reog.

Menurutnya, hal ini menunjukkan daya hidup reog dengan berbagai kreativitasnya terus tumbuh berkembang. Namun, tetap mempertahankan koridor identitas dan makna di dalamnya. 

“Pakem-pakem masih dipegang dengan sangat kuat, tetapi bingkai atas kreativitas yang dilakukan senimannya, masyarakat pendukungnya terus bertansfromasi,” ungkap Basuki.

Dengan adanya FNRP, ia melanjutkan, menunjukkan kreativitas para seniman reog mengubah sebuah seni tradisional ini mudah dinikmati dan sangat menarik untuk semua kalangan.

Mulai dari generasi milenial hingga orang tua pun tumpek blek di Alun-alun Ponorogo untuk melihat pementasan reog. 

“Bagaimana di bumi Ponorogo ini mampu memberikan pola pewarisan yang sangat nyata. Kita melihat dari generasi yang sangat muda-muda sekali terlibat dalam kegiatan ini bahkan ada yang sangat senior menunjukkan pola pewarisan itu berjalan sangat baik,” ujar Basuki. 

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menerangkan pagelaran FNRP kali ini adalah untuk menarik para generasi milenal agar tetap mencintai reog.

BACA: Festival Nasional Reog Ponorogo Masuk Peringkat Dua dalam Karisma Event Nusantara 

Maka, pihak pemkab mengombinasikan berbagai teknik pada pagelaran FNRP XXX ini. “Kami kombinasikan antara teknologi dengan budaya,” ujar Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko.  

Maka, berbagai pertunjukan pendukung pun ditampilkan dalam FNRP kali ini. Mulai dari video berukuran besar untuk memanjakan pengunjung, permainan cahaya lampu.

Selain itu, yang tak kalah menarik adalah pertunjukan video mapping dengan tema sejarah budaya Reog Ponorogo. 

Hal ini agar akselerasi budaya, transmisi budaya dan juga kaderisasi budaya bagi generasi milenial dapat terjaga dengan baik. Nantinya, dengan hadirnya para generasi milineal ini akan ada jaminan kelanggengan seni reog.  

“Mudah-mudahan ke dapannya generasi muda mampu terlibat aktif di dalam reog di segala sisi, itu yang paling penting,” tandas Giri.