Kamis, 21 March 2019 15:29 UTC

Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Karawang – PT Pupuk Indonesia menargetkan ekspor pupuk sekitar 1,9 juta ton pada tahun 2019. Jumlah tersebut diakui tidak jauh berbeda dengan realisasi ekspor pada tahun sebelumnya.
“Tahun 2018 (ekspor) kita sekitar 1,9 juta ton, sedangkan target tahun ini hampir sama dengan realisasi tahun 2018," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat kepada awak media, Kamis 21 Maret 2019.
Alokasi untuk ekspor pupuk tersebut merupakan sisa dari penyaluran pupuk bersubsidi di dalam negeri selama setahun. "Kami utamakan dulu untuk kebutuhan dalam negeri, terutama untuk kebutuhan pangan," ujar Aas.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Optimistis Target Ekspor Tercapai
Realisasi ekspor pupuk yang dilakukan Pupuk Indonesia pada tahun 2018 mencapai 1,9 juta ton, dengan ekspor pupuk Urea sebanyak 1.141.720 ton, NPK mencapai 143.558 ton, disusul Amoniak 659.705 ton, dan ZK mencapai 12.090 ton.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tossin Sutawikara menjelaskan bahwa ketentuan ekspor pupuk merupakan hasil perhitungan dari pertemuan tiga pihak antara Pupuk Indonesia sebagai produsen, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Ada pertemuan antara kita (Pupuk Indonesia), Kementan dan Kemendag. Kami menghitung berapa harus ada alokasi dalam negeri, produksi, berapa untuk pangan sampai nanti ada potensi untuk ekspor. Hasil perhitungan untuk ekspor itu kemudian disepakati oleh ketiga pihak," ujar Achmad.
BACA JUGA: Kuota Pupuk Bersubsidi di Jember Berkurang
Saat ini Pupuk Indonesia fokus untuk penyaluran pupuk periode Oktober-Maret yang akan segera berakhir dan kemudian dilanjutkan dengan penyaluran pada periode April sampai September.
“Misalnya pada periode Oktober sampai Maret ada kelebihan, kita lakukan lagi mekanisme pertemuan dengan tiga pihak. Selalu begitu,” tutur Achmad.
Saat ini Pupuk Indonesia ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan 8,8 juta ton pupuk bersubsidi selama 2019.
Adapun untuk pasar ekspor, Achmad menjelaskan, Pupuk Indonesia mampu mengekspor produknya ke Vietnam, Bangladesh, Cina, Thailand, Selandia Baru dan sejumlah negara lainnya. (ant)
