Sabtu, 03 August 2024 02:00 UTC
Salah satu proyek pembangunan Irigasi Perpompaan di Desa Petapan, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, yang diduga tak sesuai bestek, Rabu, 31 Juli 2024. Foto: Zainal Abidin
JATIMNET.COM, Sampang – Proyek pembangunan Irigasi Perpompaan (Irpom) di Desa Petapan, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, sudah rampung. Akan tetapi, proyek senilai Rp112.800.000 yang dikerjakan Kelompok Tani (Poktan) Tani Makmur itu diduga tidak sesuai bestek atau rencana pembuatan bangunan.
Hasil pantauan di lapangan, pipa paralon untuk penyaluran air tidak ditanam di bawah tanah. Pipa itu dibiarkan berada di atas permukaan tanah sementara ukuran atau diameter pipa 1/12 inch. Selain itu, proyek tersebut juga tidak dilengkapi papan nama kegiatan.
Ketua Poktan Tani Makmur Naidin saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pengerjaan proyek tersebut belum tuntas 100 persen.
BACA: Dana Irigasi Pompa di Sampang Rp5,076 M, Diharapkan Tingkatkan Pertanian
"Untuk pekerjaan fisik tandon sudah selesai, tapi untuk pemasangan pipa paralon belum dikerjakan karena masih dalam pemesanan," katanya, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Naidi mengatakan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) diameter pipa paralon yang harus dipasang berukuran 2 dim sementara panjangnya kurang lebih 829 meter. Pipa paralon juga harus ditanam dengan kedalaman 50 sentimeter.
"Pipa yang sekarang terpasang itu punyaan warga untuk memenuhi kebutuhan air menyiram tanaman tembakau, terus kalau untuk papan nama proyek masih menunggu dari dinas terkait," ujar Naidi.
BACA: Pemdes Pandu Gresik Pastikan Revitalisasi Saluran Irigasi Sesuai Spesifikasi
Sementara itu, Kepala Disperta KP Sampang Suyono melalui Kabid Sarana Pertanian Nurdin mengaku belum tahu. Namun, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke lokasi proyek.
"Pipa penyalur harus ditanam di bawah tanah karena kalau dibiarkan di luar bisa pecah," kata Nurdin.
Nurdin menjelaskan proyek pembangunan Irpom dikerjakan kelompok tani desa setempat. Proyek itu diawasi petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Babinsa.
Ada 45 Poktan di Kota Bahari yang menerima progam tersebut. Setiap pembangunan dianggarkan Rp112.800.000. Dana itu digunakan untuk pembangunan sumur bor, tandon, pengadaan mesin pompa air sibel, dan pipa paralon.
"Kami akan kroscek ke semua lokasi proyek, kalau ada yang tidak sesuai, harus diperbaiki," katanya.
