Logo

Pemdes Pandu Gresik Pastikan Revitalisasi Saluran Irigasi Sesuai Spesifikasi

Reporter:,Editor:

Senin, 15 July 2024 07:00 UTC

Pemdes Pandu Gresik Pastikan Revitalisasi Saluran Irigasi Sesuai Spesifikasi

Kepala Desa Pandu, Agus Winarno (paling kiri), menunjukkan lokasi pembangunan revitalisasi saluran irigasi pertanian, Senin, 15 Juli 2024. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Gresik – Untuk meningkatkan produktifitas pertanian warga, Pemerintah Desa (Pemdes) Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, merevitalisasi saluran air yang telah ada sejak tahun 1990. 

Kepala Desa (Kades) Pandu Agus Winarno mengatakan untuk memastikan pembangunan sesuai spesifikasi, ia terus melakukan pengawasan hingga pekerjaan selesai dilakukan.

"Revitalisasi ini untuk peningkatan produktivitas pertanian warga. Alhamdulillah pembangunan untuk tahun ini telah selesai dilakukan," ujar Agus, Senin, 15 Juli 2024.

Pembangunan jaringan irigasi ini dilakukan secara bertahap. Tahun lalu telah dibangun 60 meter dan tahun ini dilanjutkan pembangunan dengan panjang 80 meter.

BACA: Bangun Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Pertahankan SNI

"Total saluran irigasi ini sepanjang 900 meter. Secara bertahap akan kami selesaikan," kata Kades muda ini saat ditemui di lokasi pembangunan revitalisasi saluran air di desanya.

Agus menyebutkan jika nanti pembangunan saluran irigasi selesai semuanya, pihaknya berharap bisa meningkatkan ketersediaan air untuk 25 hektar areal persawahan dan tambak.

"Memang saluran irigasi ini sudah ada sejak lama dan kondisinya sangat dangkal. Makanya, kami revitalisasi agar ketersediaan air bisa meningkat," kata Agus.

Selama proses pembangunan hingga selesai, pihaknya terus melakukan pengawasan agar pembangunan sesuai spesifikasi.

Terkait munculnya kabar bahwa pembangunan tidak sesuai spesifikasi, pihaknya dengan tegas menampiknya. Sebab, pihaknya terus mengawasi untuk memastikan pembangunan sesuai perencanaan.

BACA: Pemkab Gresik Bantu Petani Promosikan Hasil Pertanian melalui Pasar Mitra Tani

"Itu tidak benar. Memang sesuai RAB, pembangunan saluran irigasi ini menggunakan batu gunung, bukan batu kali," kata Agus 

Batu gunung dipilih karena harga lebih murah namun secara kualitasnya tidak beda jauh dengan batu kali. Tanpa mengurangi kualitas, pihaknya bisa membangun dengan volume yang lebih panjang.

Dengan berbagai upaya tersebut, pihaknya berharap pembangunan yang dilakukan pemerintah desa dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Dalam proses perencanaan hingga pembangunan, kami selalu melibatkan masyarakat agar hasilnya sesuai kebutuhan masyarakat," kata Agus.