Kamis, 09 September 2021 04:20 UTC
Tanam perdana tebu melalui program makmur di Mojokerto. Foto: Petrokimia Gresik.
JATIMNET.COM, Gresik - Petrokimia Gresik, bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menggelar tanam perdana komoditas tebu melalui Program Makmur. Program Makmur (sebelumnya bernama Agro Solution) dihadiri Komisaris Petrokimia Gresik Indira Chunda Thita, di Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, kegiatan merupakan tindak lanjut atas MoU kerja sama Program Makmur kedua pihak, dimana luasan lahan 31.000 Hektar.
“Ini merupakan upaya Petrokimia Gresik mendorong peningkatan produktivitas tanaman tebu di Jawa Timur, mengingat Jatim jadi penopang utama tebu nasional bahan baku gula,” ujar Dwi Satriyo, Kamis 9 September 2021.
Belum optimalnya pemanfaatan saprodi dan kawalan teknologi oleh petani tebu, oleh karena itu, kerja sama ini menjadi salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Teken MoU Sukseskan Pembangunan Pabrik Soda Ash
Direktur Utama PTPN X, Tuhu Bangun menyatakan PTPN Grup mengemban tugas untuk mewujudkan swasembada gula konsumsi di tahun 2024 mencapai 2,4 juta ton.
Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah peningkatan produktivitas, sehingga kehadiran Program Makmur ini sangat dibutuhkan. “Semoga program ini bisa menjadi role model dan dapat dikembangkan di PTPN yang lain,” ujar Tuhu.
Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik menjamin penyediaan pupuk non-subsidi kepada petani binaan, musim tanam tebu kali ini, pupuk yang diharapkan petani tebu antara lain NPK Phonska Plus dan ZA non-subsidi.
Baca Juga: Hadapai Persaingan Kopi, PTPN XII Jalankan 2 Jurus Hadapi Brasil dan Kolombia
Selain itu, Petrokimia Gresik juga memberikan kawalan dan analisa uji tanah melalui layanan gratis Mobil Uji Tanah, sehingga petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan yang sesuai.
ogram Makmur transformasi dari Program Agro Solution yang diinisasi Pupuk Indonesia sejak tahun 2020 dan dirilis kembali oleh Menteri BUMN Erick Thohir, mencakup digital farming dan mekanisme pertanian.
Melalui program ini, Petrokimia Gresik menciptakan suatu ekosistem yang membantu petani dari hulu hingga hilir, sehingga proses budidaya maupun pemasaran hasil pertanian tidak terhambat.
