Logo

Petrokimia Gresik Teken MoU Sukseskan Pembangunan Pabrik Soda Ash

Perkuat Industri Kimia Nasional, Kurangi Kebutuhan ZA Impor Bahan Baku NPK
Reporter:,Editor:

Jumat, 03 September 2021 03:40 UTC

Petrokimia Gresik Teken MoU Sukseskan Pembangunan Pabrik Soda Ash

Direktur Operasi dan Produksi PT Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih dengan Dirut PT Garam disela-sela MoU

JATIMNET.COM, Gresik - Petrokimia Gresik, PT Garam (Persero) dan Unilever Asia Pte. Ltd menandatangani nota kesepahaman sukseskan pembangunan Pabrik Soda Ash. Penandatanganan nota kesepahaman  untuk mensukseskan pembangunan pabrik Natrium Karbonat (Na2CO3), dilakukan secara virtual di dua tempat oleh ketiga Direktur perusahaan.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, nota kesepahaman ini menjamin ekosistem bisnis rencana pembangunan Pabrik Soda Ash. Dimana Petrokimia Gresik akan membeli garam industri sebagai bahan baku Soda Ash serta bekerjasama dengan Unilever Asia sebagai offtaker yang akan menyerap produk Soda Ash.

“Kerja sama dengan PT Garam ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN untuk meningkatkan perputaran perekonomian nasional sesuai dengan arahan pemerintah,” tandas Dwi Satriyo, Jumat 3 September 2021.

Senada Direktur Utama PT Garam (Persero), Achmad Ardianto, perjanjian ini mewujudkan rencana jangka panjang dalam berkontribusi menyediakan garam industri yang berkualitas.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Bagikan Bantuan Paket Imun Senilai Rp 1,2 Miliar ke Sembilan Kelurahan

“Selain itu membangkitkan kepercayaan bagi Unilever untuk mendapatkan produk berkualitas yang disuplai oleh bahan baku dalam negeri yang juga berkualitas,” ujar Achmad.

Kembali Dwi Satriyo, Pabrik Soda Ash diatas rencananya mulai beroperasi pada akhir tahun 2024 dan bakal menjadi yang pertama di Indonesia. Karena itu keberadaan pabrik ini sangat penting dan menjadi terobosan transformatif dalam mendukung kemajuan industri kimia nasional.

Seperti diketahui, Soda Ash merupakan bahan baku berbagai produk, seperti sabun, deterjen,  kertas, tekstil, keramik, gelas, kaca beserta turunannya. Untuk itu, kebutuhan Soda Ash di Indonesia sangat tinggi, namun saat ini suplainya 100 persen masih dipenuhi dari impor.

“Ini menjadi peluang besar, Soda Ash Petrokimia Gresik nantinya akan memenuhi kebutuhan pasar domestik dan tidak menutup kemungkinan juga dapat melayani kebutuhan pasar global," ujar Dwi Satriyo.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Gas Pabrik Pupuk Amoniak-Urea, Petrokimia Gresik Teken MoU dengan KEI

Sementara itu, bagi Unilever Asia, pendirian pabrik ini menjadi hal penting bagi struktur industri di Indonesia karena ini akan memanfaatkan sumber daya lokal untuk Soda Ash.

Penandatanganan MoU juga mendukung roadmap Pemerintah Indonesia dalam mencapai target substitusi impor sebesar 35 persen tahun 2022, untuk mengurangi ketergantungan impor terhadap barang modal dan bahan baku.

Sebagai catatan, Pembangunan Pabrik Soda Ash Petrokimia Gresik menjadi wujud komitmen perusahaan dalam memperkuat industri kimia nasional melalui strategi related diversified industry.

Mengoptimalkan pemanfaatan produk samping menjadi produk baru yang memiliki added value mendukung industri lain dan me-utilisasi produk hilir dari pabrik Amoniak-Urea berupa CO2 yang diolah menjadi Soda Ash.

Sedangkan, produk samping Pabrik Soda Ash berupa Ammonium Klorida (NH4CL) dapat digunakan sebagai bahan baku NPK, sehingga dapat mengurangi kebutuhan ZA impor untuk bahan baku NPK.