Logo

Produksi Gula Nasional Kurang dari Total Kebutuhan

Reporter:

Kamis, 21 July 2022 01:00 UTC

Produksi Gula Nasional Kurang dari Total Kebutuhan

Ilustrasi gula

JATIMNET.COM, Jakata – Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat produksi gula nasional belum mampu memenuhi kebutuhan secara umum. Berdasarkan data total produksi komoditas ini hanya di angka 2,35 juta ton. Sedangkan total kebutuhannya mancapai 73 ton, rinciannya untuk konsumsi 3,2 juta ton dan industri 4,1 juta ton.

“Bapak Presiden memeritahkan agar langkah untuk memperkuat gula konsumsi harus dilakukan,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dikutip dari laman resmi PresidenRI, Kamis, 21 Juli 2022.

BACA JUGA: Tumbuhkan Minat Tanam Tebu, Petani akan Dibantu Benih dan Pupuk

Pernyataan itu disampaikannya usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 20 Juli 2022.

“Berarti ada 850 ribu ton untuk dipersiapkan. Saya mendapatkan perintah bersama menteri lain, Menteri BUMN lebih khusus untuk mempersiapkan baik rawat ratoon dari tebu maupun bongkar ratoon, artinya ada lahan-lahan intensifikasi dan lahan-lahan ekstensifikasi yang harus digarap secara bersamaan,” Syahrul Yasin menjelaskan.

“Sementara untuk gula-gula industri masih diharapkan secara bertahap kita akan masuk, tapi apa yang ada sekarang, kita berharap dapat kita pertahankan untuk bisa memenuhi kebutuhan industri kita,” ujar Syahrul.

BACA JUGA : Harga Gula Tak Semanis Rasanya, Masih Melebihi HET

Lebih lanjut, Syahrul menuturkan bahwa Presiden Jokowi terus memonitor secara berkala mengenai masalah pangan. Presiden pun menginstruksikan kementerian terkait untuk dapat memberikan dukungan dalam memperkuat kebutuhan gula konsumsi nasional.

“Menteri BUMN diberikan arahan untuk mulai dari hulu sampai hilir terlibat, dan menteri lain tentu saja sesuai dengan teknis kementerian atau tugas kementerian lain untuk memberi dukungan agar Menteri BUMN bisa melangkah lebih cepat memperkuat kebutuhan-kebutuhan gula konsumsi kita khususnya, dan secara bertahap akan masuk pada gula industri yang cukup besar itu,” tuturnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mendorong jajarannya untuk mempersiapkan kebutuhan gula nasional dengan baik. Hal itu karena gula merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang berpengaruh pada terjadinya inflasi. Selain itu,  terpengaruh berbagai disrupsi dan pengurangan importasi dari negara-negara lain.