JATIMNET.COM, Surabaya – Harga gula di Jawa Timur belum stabil. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur mengakui harga gula masih di kisaran Rp13.750 hingga Rp14.000 per kilogram. Harga tersebut masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram. 

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jawa Timur Tri Bagus Sasmito mengatakan harga gula yang masih bertahan di atas HET ini juga terjadi di sejumlah daerah. Tidak hanya Jawa Timur, di Jakarta, harga gula mencapai Rp15 ribu per kilogram. 

"Di Jawa Barat dan Jawa Tengah rata-ratanya Rp14 ribu. Kita masih di bawah Rp14 ribu yaitu Rp13.750," ujar Bagus, Sabtu, 15 Februari 2020. 

BACA JUGA: Pemprov Jatim Minta Satgas Pangan dan KPPU Awasi Harga Gula

Pihaknya menduga harga gula yang masih tinggi di pasaran ini salah satunya disebabkan karena harga putusan lelang yang sudah tinggi dari produsen (pabrik gula) ke distributor, yakni mencapai Rp12 ribu per kilogram. 

Sehingga harga di pasar menjadi lebih mahal. Ditambah alur distribusi hingga ke pedagang dimungkinkan sudah Rp12.500 per kilogram. "Setelah distributor ada sub-distributor lalu pedagang besar dan ke pedagang baru ke konsumen," kata Bagus.

Terkait stok gula saat ini, Bagus mengakui memang menipis. Namun untuk memenuhi kebutuhan Jawa Timur masih cukup. Dengan stok 150 ribu ton per Februari ini diperkirakan masih mampu memenuhi kebutuhan sampai Mei mendatang. 

BACA JUGA: Operasi Pasar Dibutuhkan Guna Meminimalisasi Kelangkaan dan Mahalnya Gula

"Kebutuhan gula di Jawa Timur adalah 35.100 ton per bulan. Sedangkan ketersediaan awal bulan Februari 2020 masih sekitar 150 ribu ton. Jadi asumsi kita masih cukup sampai bulan Mei," katanya. 

Untuk mengendalikan harga gula, kata Bagus, pemerintah terus melakukan operasi pasar bekerjasama dengan sejumlah pihak. Setiap hari Pemprov Jatim membidik 30 titik operasi pasar dengan harga jual gula Rp11.500 per kilogram. 

"Ini mau kita perpanjang karena efektivitas operasi pasar itu kalau digerojok dalam jumlah yang banyak. Mudah-mudahan segera bisa di bawah HET," ujarnya.