Rabu, 22 June 2022 09:00 UTC
Produk makanan UMKM “Dapur Bu Pri” mulai masuk pasar modern seperti minimarket dan swalayan, Rabu 22 Juni 2022. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo - Wakil Bupati Situbondo, Khoirani mengaku bangga karena saat ini banyak produk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) mulai pasar modern seperti minimarket dan swalayan. Bahkan sebagian pelaku UMKM tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 karena sukses memanfaatkan marketplace.
“Sebagian besar pelaku UMKM di Situbondo terkena dampak pandemic Covid-19. Ada yang tetap bertahan karena memanfaatkan marketplace itu tadi. Kami terus mendorong para pelaku UMKM di Situbondo terus berkembang.” ujar Wakil Bupati Ny. Hj. Khoirani, saat meninjau gebyar UMKM di pendopo alun-alun Situbondo.
Wakil Bupati juga mengunjungi stand “Dapur Bu Pri”. Pelaku UMKM dengan produk makanan itu telah masuk minimarket dan swalayan di Situbondo. Bahkan produknya berada di sejumlah outlet pusat oleh-oleh di luar kota seperti Kabupaten Jember, Probolinggo, Surabaya bahkan hingga NTT (Nusa Tenggara Timur).
Baca Juga: Petani Kopi Situbondo Gembira Pemkab Branding Golden Wood Coffee
“Awalnya kami membangun usaha kecil-kecilan sejak 2017. Alhamdulillah lambat laun usaha kami terus berkembang dan mulai masuk minimarket dan swalayan, ” kata Dwi Puji Astutik, pemilik “Dapur Bu Pri” ditemui di lokasi gebyar UMKM, Selasa, 21 Juni 2022.
Dwi menambahkan, ada beberapa produk “Dapur Bu Pri” yang sudah masuk pasar modern seperti ikan laut crispy, kripik sukun, kering kentang dan rengginang ikan. Setiap bulannya, Dwi mengaku mendapat penghasilan di minimarket Rp. 6 juta.
“Itu penghasilan dari minimarket tidak termasuk dari swalayan dan pusat oleh-oleh. Untuk di minimarket produk makanan yang paling laris yaitu ikan laut crispy dan kripik sukun,” ujarnya.
Di samping itu, Wakil Bupati Situbondo, Khoirani juga mengingatkan kepada para pelaku UMKM supaya tidak membeli rokok tanpa cukai. Karena itu melanggar hukum. Diharapkan masyarakat ikut berperan serta, dan sadar mengenai pentingnya cukai itu sebagai instrumen negara. (ADV/Inforial)