Selasa, 05 February 2019 09:36 UTC
Sejumlah produk alat musik Indonesia dalam The NAMM Show. Foto: Humas Kementerian Perdagangan
JATIMNET.COM, Surabaya - Produk perlengkapan dan alat musik Indonesia berhasil mencetak transaksi potensial sebesar USD 1,3 juta atau senilai Rp 19 miliar di pameran alat musik terbesar di dunia, National Association of Music Merchants (NAMM) Show 2019.
Pameran yang diikuti oleh empat produsen alat musik Indonesia ini berlangsung pada 24-27 Januari 2019 di Anaheim Convention Center, California, Amerika Serikat (AS).
"Nilai ini masih akan terus bertambah mengingat beberapa buyer masih dalam tahap negosiasi. Keberhasilan ini menunjukan produk-produk alat musik Indonesia semakin mendapatkan tempat di pasar AS,” ujar Kepala ITPC LA Antonius A. Budiman melalui siaran pers yang diterima Jatimnet.com, Selasa 5 Februari 2019.
BACA JUGA: Indonesia Raup Jutaan Dolar di Pameran Mamin Internasional
Paviliun Indonesia, lanjut Antonius, menghadirkan empat produsen alat musik, yaitu Stephallen Guitars, Sugar Amplification Lab (Sugar Amps), Sjuman Instruments, dan Dr.Case.
Antonius mengatakan ITPC LA akan terus mendukung produsen Indonesia memasuki pasar AS, tidak hanya sebagai merek AS, tetapi juga mengangkat mereknya sendiri di pasar AS.
Menurutnya, alat musik dan pengeras suara merupakan salah satu produk penerima Generalized System of Preference (GSP).
"Pemerintah mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan skema GSP ini dengan sebaik-baiknya," katanya.
BACA JUGA: Makna Kuliner Imlek yang Lezat dan Mengenyangkan
Untuk itu, kata dia, diharapkan para pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas dan varian produk, mengembangkan inovasi, serta mendorong pola pikir untuk menjajal pasar ekspor, salah satunya dengan berpartisipasi dalam pameran The NAMM Show.
Ia juga mengatakan, Indonesia sebagai negara asal alat musik telah mempunyai reputasi yang baik dalam memproduksi alat musik merek dunia dengan skema Original Equipment Manufacturer (OEM).
The NAMM Show 2019 dihadiri lebih dari 115.000 pengunjung yang terdiri atas musisi dan buyer musik. Ajang ini merupakan tempat berkumpulnya industri produk alat musik, suara, dan teknologi global yang berasal dari 139 negara dengan potensi daya beli lebih dari USD 10 miliar.
"Pameran ini dijadikan sebagai acuan tren alat musik dan dimanfaatkan oleh merek-merek besar dunia untuk meluncurkan produk dan teknologi terbaru mereka," imbuhnya.
BACA JUGA: Paviliun Indonesia Kenalkan Kuliner Nusantara di Davos
Sementara itu, untuk partisipasi The NAMM Show berikutnya, Indonesia akan memperluas promosi alat dan teknologi musik Indonesia dengan membawa produsen gitar, drum, efek gitar, pemetik gitar, dan aksesori musik lainnya.
"Kami berencana hadir dengan stan yang lebih besar untuk memaksimalkan promosi Indonesia pada pameran di tahun 2020,” kata Antonius.
Indonesia adalah pemasok alat musik gitar terbesar kedua ke AS setelah China. Pada periode Januari-Oktober 2018, ekspor alat musik Indonesia ke AS sebesar USD 137,2 juta atau meningkat 2,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
