Selasa, 14 April 2020 09:02 UTC
PAKAI APD. Petugas kepolisian menggunakan APD saat melakukan identifikasi dan olah TKP pria yang tewas mendadak di Kota Mojokerto, Selasa, 13 April 2020. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Seorang lelaki tewas mendadak usai memesan soto daging di depan SMP Taman Siswa, Jalan Residen Pamuji, Kelurahan Purwotengah, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Selasa siang, 14 April 2020.
Pria yang bernama Marki, 55 tahun, warga Balongsari Gang Tujuh, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari ini tiba-tiba tergeletak begitu saja tanpa mengenakan baju di depan gerobak soto daging usai memesan satu porsi soto yang tak sempat dimakannya.
"Pesan soto belum kemakan, tahu-tahu sudah tergeletak di bawah," kata penjual soto, Abdul Chalid, yang sudah lima tahun berjualan soto daging di depan SMP Taman Siswa.
BACA JUGA: Heboh Penghuni Hotel Dievakuasi Satgas Covid-19 dengan APD Lengkap
Karena panik, dirinya langsung meminta bantuan warga sekitar dan pihak sekolah untuk melihat kondisi pria yang hanya mengenakan celana panjang tersebut. Saat kembali dan memeriksa korban yang diketahui sudah empat tahun membantu menjaga dan membersihkan sekolah tersebut sudah tak bernyawa lagi.
"Terus saya minta tolong tetangga, habis itu sudah tidak ada (tidak bernyawa). Enggak ada gejala apa-apa tadi, tahu-tahu langsung tergeletak kayak orang tidur. Dia juga biasa makan di sini tiap hari," katanya pada awak media.
Penjaga SMP Taman Siswa, Siswoyo, 61 tahun, membenarkan, jika Marki sudah empat tahun membantu jaga malam dan membersihkan sekolah swasta tersebut.
"Cuman orangnya suka ngerokok, kalau sehari habis tiga slop rokok, makannya juga jarang. Dia memang agak stress, tidurnya seenaknya dia saja, kadang di pos penjagaan," kata Siwoyo.
Sementara itu, Kapolsek Magersari Kompol Mohammad Sulkan membenarkan jika pria berusia 55 tahun tersebut tewas usai memesan soto daging.
BACA JUGA: Kabupaten Mojokerto Zona Merah Covid, Petugas LakukanTracing
"Tadi korban kira-kira pukul 12.00 WIB mau makan nasi soto. Habis pesan, belum sempat makan, yang bersangkutan langsung jatuh," kata Sulkan usai identifikasi di lokasi kerjadian.
Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, petugas kepolisian berhati-hati saat melakukan identifikasi korban dan olah tempat kejadian perkara. Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) baik pakaian maupun masker. Pihaknya sementara menyimpulkan, penyebab kematian korban karena serangan jantung.
"Perkiraan saya sementara jantung, lebih lanjutnya nanti medis yang menentukan," katanya.
Setelah dilakukan identifikasi dan olah TKP oleh kepolisian, jenazah langsung dibawa petugas PMI Kota Mojokerto ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.