Rabu, 21 July 2021 10:20 UTC
LAPANGAN: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat berada di tengah-tengah lapangan Stadion Gelora 10 November, tempat lokasi digelarnya vaksinasi massal. Foto: Humas Pemkot Surabaya/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Setelah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk tetap memperketat protokol kesehatan (prokes) dimana pun berada.
Apalagi, apabila selama seminggu ke depan ada penurunan kasus, Presiden akan melakukan relaksasi untuk menggerakkan roda perekonomian. Makanya, ia berharap kepada warga untuk bersama-sama menurunkan kasus Covid-19 itu.
“Saya berharap betul kepada warga Surabaya. Ayo dalam seminggu ini kita berjibaku supaya minggu depan ini bisa turun, sehingga bisa dilakukan relaksasi. Saya sudah sampaikan kepada jajaran pemkot untuk turun dan melakukan pengecekan terus menerus,” kata Eri, Rabu 21 Juli 2021.
Selain itu, sejumlah langkah telah diambil demi memutus penyebaran wabah dunia tersebut. Diantaranya, menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) di setiap kelurahan yang tersebar se-Surabaya.
Baca Juga: Bersama Relawan Surabaya Memanggil dan Polrestabes Terus Edukasi Warga tentang PPKM Darurat
Tempat isoman itu, diperuntukkan bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan. Terutama bagi warga yang lokasi rumahnya tidak memungkinkan digunakan sebagai tempat isolasi mandiri.
“Semua kelurahan yang terdiri dari 154 itu, kita sudah siapkan tempat isoman. Ini untuk memutus penyebaran Covid-29, khususnya klaster keluarga. Agar pasien tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya,” ia menguraikan.
Untuk lokasinya, ia mengaku telah menggunakan berbagai tempat publik sebagai tempat isolasi. Salah satunya yaitu sekolah. Menurutnya, pemilihan lokasi sekolah itu, penting dilakukan sebab bangunannya sudah jadi per ruangan dan juga fasilitas toilet juga sudah tersedia.
“Di setiap ruangannya juga sudah ada ventilasi maupun AC-nya. Sementara ini kita kirim 30 bed per kelurahan, tapi kita lihat dan pantau lagi berapa jumlah kasus di setiap kelurahan, kita sesuaikan,” ia memaparkan.
Baca Juga: Bersama Relawan Surabaya Memanggil dan Polrestabes Terus Edukasi Warga tentang PPKM Darurat
Langkah berikutnya adalah juga tengah disiapkan dua lokasi Rumah Sakit (RS) Darurat yakni GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Kalibokor. Rencananya, RS Darurat itu akan segera beroperasi pada akhir pekan ini.
“Hari ini sudah siap tempatnya semua, mudah-mudahan Jumat sudah beroperasi. Sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang isoman. Kalau rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isoman,” ia menjelaskan.
Tidak berhenti sampai di situ, untuk menekan laju penyebaran Covid-19, testing dan tracing juga terus dimasifkan. Bahkan, Eri memastikan sudah mendistribusikan sebanyak 40 ribu swab antigen yang dibagi kepada 63 puskesmas se-Surabaya.
Baca Juga: Perjuangan Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Waswas hingga Bersitegang
“Tiap puskesmas dikirim oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) rata-rata 2-4 ribu. Nah bagi masyarakat yang merasa menjadi kontak erat atau mengalami gejala silahkan swab. Pada saat hasilnya positif langsung isolasi ya, tetapi apabila negatif cukup kami info tidak diberikan hasilnya,” ia mengungkapkan.
Terakhir, dalam sehari telah diterjunkan petugas tracing dari berbagai Perangkat Daerah (PD). Bahkan, dia menyebut tidak ada lagi keterlambatan tracing untuk menemukan kontak erat pasien Covid-19. Dia menegaskan, apabila ditemukan satu kasus pasien terkonfirmasi, maka sebanyak-banyaknya menemukan kontak erat.
“Jadi, per hari tracingnya harus sudah selesai, supaya tidak ada keterlambatan. Kalau ternyata dari kontak erat itu hasilnya positif, maka kita lakukan tracing lagi pada kontak erat orang itu, begitu seterusnya. Ini tujuannya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ia memungkasi.