Logo

Positif Covid di Surabaya Meningkat Tajam, Ini Kata Risma

Reporter:,Editor:

Jumat, 22 May 2020 23:00 UTC

Positif Covid di Surabaya Meningkat Tajam, Ini Kata Risma

RAKOR COVID. Pemkot Surabaya menggelar rapat koordinasi analisa dan evaluasi PSBB, Jumat, 22 Mei 2020. Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya menggelar Rapat Koordinasi bertajuk Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya bersama jajaran kepolisian dan TNI.

Dipimpin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, rapat koordinasi tersebut dihadiri Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah beserta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya di Graha Sawunggaling, Jumat, 22 Mei 2020.

Dalam kesempatan itu, wanita yang akrab disapa Risma ini berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam memutus mata rantai Covid-19. Menurutnya, situasi di lapangan tidak semudah yang dibayangkan masyarakat.

BACA JUGA: Sebaran Covid-19 di Surabaya Ada 16 Klaster

“Dengan support ini saya percaya kita bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan tepat. Sering kali kita lakukan negosiasi atau upaya persuasif saat meminta mereka (yang terkonfirmasi) untuk ke rumah sakit,” kata Risma.

Sementara itu, terkait meningkatnya kasus positif Covid-19 di Surabaya, Risma mengaku hal ini lantaran Pemkot Surabaya masif menggelar rapid test. Dari 311 orang yang positif, 48 adalah Orang Dengan Risiko (ODR).

“Namun yang ingin saya sampaikan, kenaikan ini karena kita masif melakukan rapid test dan kalau reaktif ditindaklanjuti swab. Mungkin bapak ibu sekalian kaget,” ia memaparkan.

Berbagai upaya dilakukan dalam memutus pandemi Covid-19. Salah satunya dengan rapid test dan uji swab massal di sejumlah wilayah terutama daerah yang terdapat warga positif Covid-19.

“Kenapa kemudian kami bisa memantau siapa saja yang terkonfirmasi karena setelah kami membuat klaster, kami menghubungkan dengan data kependudukan. Misalnya yang ada di daerah Rungkut,” ia menjelaskan.

Berbagai upaya lain dalam penanganan Covid-19 juga dipaparkan. Di antaranya, membuat rumah sakit darurat di Asrama Haji Sukolilo yang disulap menjadi ruang isolasi dan perawatan pasien. Sebab, beberapa rumah sakit tidak menerima pasien anak-anak, sehingga diputuskan untuk diisolasi di tempat tersebut.

BACA JUGA: Tambah Ruang Isolasi hingga Asrama Observasi, Bukti Kerja Keras Pemkot Surabaya Tekan Covid-19

“Jadi satu keluarga dimasukkan ke sana. Mengingat rumah sakit tidak dapat menampung anak-anak. Kita juga kasi (beri) mainan,” ia mengungkapkan.

Bahkan, Pemkot Surabaya juga menggandeng RS Husada Utama untuk penambahan ruang isolasi perawatan pasien. Ruang pertemuan di rumah sakit itu diubah menjadi tempat perawatan dengan kapasitas 200 tempat tidur.

“Pasien yang positif bisa kami langsung rawat di sana,” ia menandaskan.

Tidak hanya persoalan kesehatan, dampak sosial ekonomi juga menjadi perhatian. Itulah sebabnya data yang ada di RT/RW terus dipantau dan bantuan kepada warga yang terdampak juga diberikan.

“Ada orang yang mau bicara kalau mereka tidak mampu. Ada juga yang hanya diam saja karena belum tercover bantuan dari kami,” ia melanjutkan.

BACA JUGA: Terima Bantuan Ribuan Alkes, Rapid Test Covid-19 Massal di Surabaya Akan Digelar

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menegaskan hingga saat ini sebanyak 17 kawasan perbatasan terus dilakukan pemantauan setiap hari. Meskipun berat namun tidak menjadi permasalahan.

“Saya matur nuwun (terima kasih) kemarin dibantu Bapak Kapolda menyelesaikan permasalahan di perbatasan,” ia menuturkan.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran menambahkan untuk mengatasi pandemi di Surabaya, pihaknya bersama jajaran TNI mendukung penuh upaya pemerintah. Namun, ia berharap masyarakat bisa meningkatkan kedisiplinan. Baginya, disiplin adalah vaksin Covid-19.

“Inilah cara kami untuk mendukung, kuncinya adalah disiplin. Mari kita sosialisasikan secara masif melalui kanal sosmed (sosial media) masing-masing. Disiplin adalah vaksin Corona,” kata Fadil.