Minggu, 13 February 2022 07:40 UTC

PANTAU PENCARIAN. Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo (bertopi coklat-kuning) saat memimpin operasi pencarian korban di Pantai Payangan, Ambulu, Jember, Minggu, 13 Februari 2022. Foto: Humas Polres Jember
JATIMNET.COM, Jember – Seluruh korban hilang dalam tragedi ritual di Pantai Payangan di Kabupaten Jember pada Minggu dini hari, 13 Februari 2022, berhasil ditemukan dalam keadaan tewas.
Korban terakhir yang berhasil ditemukan adalah Syaiful, 40 tahun, warga Desa Krasak, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Jenazah Syaiful ditemukan tersangkut di batu karang.
“Jadi seluruh korban hilang telah berhasil ditemukan. Korban meninggal total berjumlah 11 orang dan yang selamat berjumlah 12 orang,” tutur Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo yang langsung terjun memimpin operasi pencarian di Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.
BACA JUGA: Terseret Ombak Pantai Payangan, 10 Orang Ditemukan Meninggal, Ini Identitas Korban
Total rombongan kelompok spiritual yang bernama Tunggal Jati Nusantara itu berjumlah 24 orang. Muhammad Arif yang merupakan sopir kendaraan menjadi satu-satunya anggota rombongan yang tidak terseret ombak karena tidak mengikuti ritual.
“Evakuasi jenazah terakhir ini sempat terkendala ombak tinggi. Jadi meskipun tim sudah mengetahui posisinya, tetapi kesulitan untuk dievakuasi. Tetapi alhamdulillah sudah berhasil dievakuasi,” kata Hery.
Seluruh jenazah yang berhasil ditemukan saat ini sudah berada di Puskesmas Ambulu untuk proses autopsi di rumah sakit. “Untuk penyebab kematian korban nanti akan ditentukan dalam proses lebih lanjut,” tutur Hery.
BACA JUGA: Ini Kronologis 24 Orang "Dihantam" Ombak di Pantai Payangan Ketika Akan Lakukan Ritual
Polisi membuka kemungkinan untuk menyelidiki kasus ini termasuk memeriksa Hasan, ketua kelompok yang memimpin prosesi ritual di Pantai Payangan pada Sabtu tengah malam, 12 Februari 2022. “Status korlap sekarang masih menjalani perawatan, nanti setelah bisa dimintai keterangan akan kita periksa,” kata Hery.
Polisi belum bisa memastikan ritual apa yang dilakukan kelompok tersebut. “Tetapi berdasarkan keterangan dari masyarkaat, ritual untuk menenangkan diri. Tapi nanti akan kami dalami lagi,” kata Hery.
BACA JUGA: Ritual di Pantai Payangan, 12 Orang Ditemukan Selamat, Ini Identitasnya
Dari keterangan sementara para saksi, kelompok ini terlalu dekat ke laut saat menggelar ritual yang disebut untuk mencari ketenangan diri tersebut. Atas peristiwa itu, polisi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat berkunjung ke tempat wisata seperti pantai.
“Taati imbauan dari petugas yang berkompeten dengan memperhatikan kondisi cuaca dan laut,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota ini.
