Logo

Polisi Ambil Sampel Dugaan Limbah B3 di Bantaran Sungai Marmoyo

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 September 2019 15:37 UTC

Polisi Ambil Sampel Dugaan Limbah B3 di Bantaran Sungai Marmoyo

Kasat Reskrim Polresta Mojokerto, AKP Ade Waroka. Foto: Karina Norhadini.

JATIMNET.COM, Mojokerto - Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polresta Mojokerto mengambil sampel dugaan dumping limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dimanfaatkan sebagai tanggul uruk di bantaran Sungai Marmoyo, Dusun Kembangan, Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Kasat Reskrim Polresta Mojokerto, AKP Ade Waroka mengatakan, sudah melakukan penyelidikan terkait informasi dugaan penggunaan limbah B3 sebagai tanah uruk di tanggul yang jebol.

“Sudah diawali dengan cek TKP dan rangkaian-rangkaian lain seperti wawancara dan observasi, sekaligus mengambil sampel tanah uruk yang digunakan di lokasi untuk dilakukan uji laboratorium," ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 27 September 2019.

BACA JUGA: Diduga Mengandung Limbah B3, Tanah Uruk Bantaran Sungai Marmoyo akan Diuji

Selain itu, pihaknya akan beker jasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto terkait uji laboratorium kandungan yang terkandung di dalam tanah uruk.

"Sampel tanah uruk nantinya akan kami minta ujikan ke DLH kota. Selain masuk wilayah hukum Kota Mojokerto, yang punya satu-satunya lisensi di sini, yah cuman DLH Kota Mojokerto. Kapan pengujian lab-nya tergantung DLH," imbuhnya, pada Jatimnet.com.

Dimana sebelumnya, ada informasi dugaan warga terkait pengurukkan tanggul yang jebol menggunakan limbah B3 di bantaran Sungai Marmoyo yang dilakukan PT. GEI, sejak Minggu 15 September 2019.

BACA JUGA: PT GEI Akui Pengurukan Tanggul di Mojokerto Gunakan Limbah Batubara

Namun hal itu, beberapa waktu lalu Penanggung Jawab Operasional PT. GEI, Darsono menyangkalnya.

"Itu sisa tanah uruk pembangunan gudang PT. GEI. Saya lihat cukup untuk membantu jalan warga yang waktu itu lebarnya kurang lebih tinggal dua meter dari bibir sungai yang runtuh," terangnya pada Jatimnet.com, Rabu 25 September 2019.