Minggu, 18 August 2019 22:34 UTC
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Surabaya – Polda Jawa Timur mulai memperketat jajarannya, mulai dari polres hingga polsek pascapenyerangan terhadap Aiptu Agus Sumarsono, anggota Polsek Wonokromo, Sabtu 17 Agustus 2019 lalu.
“Saat ini semua masyarakat yang hendak masuk ke polres maupun polsek untuk dilakukan pemeriksaan, apa saja maksud dan tujuannya,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Frans Barung Mangera, Minggu 18 Agustus 2019.
Langkah ini, lanjutnya, untuk mengantisipasi adanya serangan serupa. Sebab serangan yang dilakukan terduga terorisme terhadap aparat kepolisian tidak hanya sekali.
BACA JUGA: Gubernur Khofifah Kagum Fisik Aiptu Agus Sumarsono
Penyerangan terhadap polisi dilakukan di Karanganyar, Solo, Jawa Tengah pada Januari 2019. Serangan lebih menyeramkan pernah terjadi di Surabaya, yakni aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, pada 14 Mei 2018 silam.
“Kami meminta polisi di Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan saat bertugas,” Barung menambahkan.
Adapun Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan jika seluruh polsek di Surabaya telah memperketat penjagaan. Langkah ini lanjut untuk mengantisipasi adanya serangan susulan.
BACA JUGA: Pelaku Pembacokan Menutup Diri Setahun Belakangan
Namun meski diguncang aksi penyerangan terhadap Aiptu Agus Sumarsono, pihaknya memastikan pelayanan masyarakat tidak akan terganggu. “Kami tetap melayani masyarakat,” Sandi menjelaskan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Timur untuk menambah CCTV di setiap fasilitas publik. Fasilitas itu dibutuhkan untuk mengidentifikasi sekaligus mengantisipasi serangan terhadap aparat penegak hukum.
“Peningkatan keamanan ini untuk memonitoring adanya pelaku penyerangan yang mengarah kepada anggota kapolisian maupun serangan terorisme kepada pihak lain,” kata Khofifah.
