JATIMNET.COM, Surabaya - Pelaku pembacokan anggota Polsek Wonokromo diketahui sudah satu tahun belakangan menutup diri.

Pelaku yang diketahui bernama Imam Mustofa atau yang lebih dikenal Ali, asal Sumenep Madura, mulai tertutup semenjak mengikuti pengajian.

"Kalau soal ikut pengajian jemaah cingkrang itu barusan. Cuman tidak tahu lagi kejelasannya. Kan semenjak ikut jemaah itu, dia tertutup," ujar Ketua RT 03/RW 02, Sidosermo, Kecamatan Wonokromo, Ainul Arif, Sabtu 17 Agustus 2019.

Sebelum ikut jemaah, pria yang kos di Jalan Sidosermo IV, Gang I itu beraktivitas seperti kebanyakan warga. Ali kesehariannya jualan sempol dan makaroni keliling.

BACA JUGA: Polisi Telusuri Dugaan Keterlibatan Penyerang Mapolsek Wonokromo Dalam Jaringan ISIS

Ainul Arif menjelaskan, sudah lima tahun Ali menyewa kamar kos. Namun semenjak anaknya masuk Sekolah Dasar (SD), perubahan terjadi pada diri Ali. Mulai cara berpakaian hingga kehidupannya jadi tertutup.

"Dulu dia sering jalan-jalan ke sini bersama istrinya. Setelah istrinya bercadar dan ikut itu (jemaah) ya jarang. Maksudnya setelah jualan masuk (kamar kos)," tuturnya.

Kendati demikian, Ainul Arif tidak tahu menahu detail jemaah apa yang diikuti Ali. Yang diketahuinya memang Ali mulai menutup diri setahun belakangan.

"Kalau kumpulnya mungkin di luar, saya tidak tahu. Kalau di sini tak ada sama sekali (perkumpulan jemaah)," ungkapnya.

BACA JUGA: Jaga Kantor, Anggota Polsek Wonokromo Surabaya Dibacok Orang Tak Dikenal

Sementara itu, pemilik kos Rahmat mengatakan jika Ali dikenal diam dan jarang berkomunikasi dengan warga sekitar. Beberapa bulan terakhir bahkan ia cenderung terlihat makin keras pemahaman keagamaannya.

"Saya sempat nasehati, tapi saya justru dilawan. Kalau di sini pendiam. Memang dua tahun terakhir berubah total. Bahkan istrinya sekarang sudah pakai niqab," kata Rahmat.